Masukkan PBNU Terkait Rencana Pemerintah Menulis Ulang Sejarah Nasional: Jangan Lupakan Ulama

Kamis 12-06-2025,12:10 WIB
Reporter : Baharunsyah
Editor : Baharunsyah

NOMORSATUKALTIM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan masukkan kepada pemerintah, terkait rencana penulisan ulang sejarah nasional.

PBNU menyatakan tidak keberatan atas inisiatif pemerintah menulis ulang sejarah tersebut. Namun dengan catatan. Harus menggunakan pendekatan yang berpijak pada perspektif kebangsaan.

Hal demikian disampaikan Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil). Selain itu menurut Gus Ulil, pemerintah juga harus terbuka terhadap masukan dari masyarakat sipil beserta kalangan perempuan dan minoritas.

"Saya mendukung saja. Jadi, langkah pemerintah ini bagus, ya. Yang punya wewenang untuk mengerjakan proyek ini memang Kementerian Kebudayaan," ujar Gus Ulil, dikutip nu online. 

BACA JUGA:Libatkan 113 Sejarawan, Fadli Zon Jamin Penulisan Sejarah Ulang Indonesia Terbebas dari Penafsiran Tunggal

BACA JUGA:Fadli Zon Kunjungi Masjid Tertua di Samarinda, Siap Dukung Perawatan Cagar Budaya Berusia 144 tahun

"Itu juga harus didengarkan dan saya yakin Kementerian Kebudayaan akan mendengarkan aspirasi-aspirasi itu," tambahnya.

Menurut Gus Ulil, PBNU telah menjalin komunikasi langsung dengan Kementerian Kebudayaan guna menyampaikan sejumlah perhatian terhadap proyek penulisan sejarah nasional tersebut.

"Kita berkomunikasi dengan pihak Kementerian Kebudayaan. Kita sudah melakukan pertemuan dengan mereka dan kita punya concern besar terhadap penulisan sejarah ini," ucapnya.

BACA JUGA:Fadli Zon: Gua-Gua Purba di Kalimantan Terancam Tambang, Termasuk Sangkurilang

Gus Ulil pun mengapresiasi langkah tersebut yang berguna untuk mensentralkan sejarah Indonesia dan memperhatikan perspektif nasional.

Ia menilai selama ini penulisan sejarah di Indonesia masih memuat belum cukup kuat mengangkat peran tokoh-tokoh lokal, khususnya para ulama.

Ia juga menekankan bahwa penulisan ulang sejarah nasional harus memberikan ruang lebih luas bagi narasi perjuangan dan kontribusi para ulama dalam membangun bangsa.

BACA JUGA:PBNU: Prabowo Konsisten Soal Sikap ke Palestina dan Israel

"Misalnya, masyarakat Nahdliyin ingin penulisan sejarah ini memperhatikan perspektif nasional ulama dan peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Dan juga peran ulama dalam membangun peradaban Indonesia, peradaban Nusantara," sebut Gus Ulil.

Kategori :