SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Tahapan seleksi Program Pendidikan Kader Muda Pemimpin Daerah (PKPMD) Kalimantan Timur tahun 2025 akhirnya tuntas.
Sebanyak 50 peserta yang lolos seleksi akan memulai rangkaian pembekalan secara intensif mulai Senin, 9 Juni 2025.
Para peserta akan tinggal di asrama selama pelaksanaan program, dengan pengawasan ketat dari pendamping yang melibatkan unsur TNI dan Polri.
Subkoordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya tentang peningkatan kapasitas, tetapi juga soal membentuk karakter dan kedisiplinan pemuda sebagai calon pemimpin.
“Program ini didesain agar peserta tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga memiliki etika, disiplin, dan tanggung jawab. Karena itu, kami libatkan TNI dan Polri sebagai pendamping. Mereka akan hadir bukan untuk melatih fisik, tapi membentuk pola pikir dan kebiasaan disiplin,” ujar Rusmulyadi, Minggu (8/6/2025).
Pembekalan akan dimulai pagi hingga malam hari. Para peserta akan dijadwalkan secara ketat, termasuk pengaturan jam istirahat dan pembatasan penggunaan gawai.
Menurut Rusmulyadi, pada pukul 22.00 peserta sudah harus istirahat dan tidak lagi menggunakan ponsel. “Kami ingin mereka fokus, tidak terganggu distraksi. Pendamping akan mengatur agar peserta bisa tidur cukup dan bangun pagi untuk siap mengikuti materi secara penuh,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa ada satu peserta dari Balikpapan yang mengundurkan diri setelah pengumuman karena diterima sebagai CPNS.
“Itu bukan masalah. Justru kami bangga, berarti kualitas peserta memang baik. Posisi tersebut langsung kami isi dengan peserta cadangan dengan nilai tertinggi berikutnya,” jelas Rusmulyadi.
Salah satu pembeda dari pelaksanaan PKPMD Kaltim tahun ini adalah adanya materi paparan dari peserta yang mengangkat dua topik utama: pandangan mereka tentang kepemimpinan, serta gagasan untuk masa depan Kalimantan Timur.
PKPMD Kaltim menjadi satu-satunya program serupa yang dijalankan di tingkat provinsi secara masif, dengan kuota 50 orang.
Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan program serupa di tingkat nasional yang hanya menerima dua hingga tiga perwakilan dari tiap provinsi.
“Pemuda Kaltim harus sadar, ini kesempatan besar. Program ini tidak ada di daerah lain. Harusnya mereka lebih semangat dan bersyukur atas perhatian pemerintah daerah yang luar biasa terhadap regenerasi kepemimpinan,” tutupnya. (ADV/GTN)