“Kemajuan tidak selalu dimulai dari proyek-proyek besar, tetapi dari sebuah piring makan yang penuh. Dari anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa rasa lapar, dengan semangat belajar yang tumbuh karena tubuh mereka cukup gizi,” bunyi pidato Menkominfo.
Selain itu, delapan misi besar pemerintahan saat ini yang dikenal sebagai Asta Cita juga disebut sebagai kompas arah kebijakan nasional.
BACA JUGA:Wabup Kutai Barat Buka Bimbingan Manasik Haji Massal: Bekal Penting Menuju Tanah Suci
Seluruh program pemerintah diarahkan untuk memastikan rakyat menjadi subjek utama dalam pembangunan, bukan hanya sebagai objek penerima manfaat.
“Kita ingin rakyat Indonesia, dari kota besar hingga pelosok desa, merasa dilibatkan dan diberdayakan dalam kemajuan bangsanya sendiri,” tambahnya.
Pidato tersebut ditutup dengan seruan untuk menjaga semangat kebangkitan nasional layaknya akar pohon yang meskipun tidak tampak di permukaan, namun menopang kokohnya batang dan cabang kehidupan bangsa.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kutai Barat, Rustam, menyatakan bahwa peringatan Harkitnas merupakan pengingat penting bagi generasi muda agar tidak melupakan nilai sejarah dan perjuangan bangsa.
BACA JUGA:Membangun Karakter Peduli Lingkungan, Pemkab Kubar Giatkan Program Adiwiyata
BACA JUGA:Polres Kubar Bongkar Jaringan Peredaran Narkoba, 5 Warga Kutai Barat Terancam 20 Tahun Penjara
“Generasi muda perlu terus disadarkan bahwa kebangkitan bangsa bukan hanya urusan masa lalu, tetapi juga tanggung jawab masa kini dan masa depan. Diskominfo akan terus mendorong edukasi melalui berbagai kanal informasi,” ungkap Rustam usai upacara.
Ia menambahkan bahwa semangat kebangkitan juga harus diterjemahkan dalam praktik pembangunan daerah yang inklusif, transparan, dan berbasis teknologi.
Kutai Barat, menurutnya, berkomitmen untuk memperkuat sinergi antarinstansi dan elemen masyarakat demi mewujudkan daerah yang tangguh dan mandiri secara digital.