Menanggapi kritik tersebut, Infantino menyampaikan permintaan maaf di hadapan para peserta kongres.
BACA JUGA: Hadiah FIFA Senilai Rp 85,6 Miliar di IKN Sudah Hampir Rampung
BACA JUGA: Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs China, Harga Mulai Rp300 Ribu
Ia berdalih bahwa keterlibatannya dalam kunjungan ke Timur Tengah bersama Trump tidak semata bermuatan politik, melainkan bagian dari diplomasi sepak bola.
"Selama kunjungan ini, para pemimpin dunia juga membahas Piala Dunia, di samping isu politik dan ekonomi. Saya merasa harus hadir demi mewakili FIFA dan sepak bola. Sayangnya, penerbangan saya terganggu," jelas Gianni Infantino.
Ia menyebut relevansi lawatan tersebut karena kaitannya dengan tuan rumah Piala Dunia.
Qatar telah menjadi tuan rumah pada 2022, Arab Saudi dipastikan menjadi tuan rumah 2034, dan Amerika Serikat akan menyelenggarakan Piala Dunia Antarklub 2025 serta Piala Dunia 2026.
BACA JUGA: Tanggapan Aprilia soal Jorge Martin Berencana Hengkang: No Comment!
BACA JUGA: Boyong 6 Medali Lomba Dayung di Kalsel, PODSI Paser Target Juara Umum di Porprov Kaltim 2026
Gianni Infantino memang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Donald Trump.
Keduanya sudah beberapa kali bertemu untuk membahas penyelenggaraan Piala Dunia.
Bahkan, Trump pernah menyebut Infantino sebagai "sahabat lama yang baik".
Kendati kehadirannya sempat tertunda, Kongres FIFA ke-75 tetap berjalan dan menghasilkan sejumlah keputusan penting.
BACA JUGA: Asrama Atlet Jadi "Rumah Kedua" Mahasiswa 3T, Langkah Cerdas Kaltim Optimalkan Aset Pendidikan
BACA JUGA: Usia Belia, Prestasi Dewasa! Kaltim Kembali Berjaya di Kejurnas Layar 2025
Di antaranya adalah rencana ekspansi Piala Dunia Wanita dari 32 menjadi 48 tim, target pendapatan baru sebesar US$ 1 miliar, serta peluncuran dua turnamen besar yaitu Piala Dunia Antarklub Wanita pada 2028 dan Piala Champions Wanita mulai 2026.