BACA JUGA: Pasca Kasus Korupsi yang Merugikan Keuangan Daerah, Dinkes Berau Perbaiki Tata Kelola Internal
BACA JUGA: Pesan Bupati Sri Saat Melepas 153 Jamaah Haji Berau: "Langit haram begitu tipis"
Camat Gunung Tabur, Lutfi Hidayat, menyampaikan bahwa pelaksanaan MTQ kali ini sengaja digelar di Museum Gunung Tabur sebagai upaya mengangkat nilai-nilai budaya lokal.
Ia menyebutkan bahwa pemilihan lokasi tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal yang menjadi ciri khas daerah.
“Ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Gunung Tabur. Museum ini bisa memberikan daya tarik tersendiri karena menyuguhkan nilai-nilai budaya,” jelasnya.
Ia juga menyoroti sentuhan budaya yang dihadirkan dalam acara pembukaan, seperti penggunaan pakaian berwarna kuning khas Berau oleh pasukan pengibar bendera.
BACA JUGA: Anggota DPRD Kaltim dari NasDem Diduga Terjerat Korupsi Proyek Fiktif Ratusan Miliar
Warna kuning dipilih sebagai simbol kearifan lokal dan identitas tradisional masyarakat Gunung Tabur.
“Konsep yang kami usung adalah memadukan pelaksanaan MTQ dengan tradisi dan budaya lokal agar terus terjaga dan dikenal luas,” pungkasnya.