Donald Trump Kunjungi Tiga Negara Teluk, Utamakan Pembahasan Bisnis

Selasa 13-05-2025,13:14 WIB
Reporter : Baharunsyah
Editor : Baharunsyah

"Saudi ingin memprioritaskan kerja sama ekonomi agar menghindari situasi politik yang sensitif,” kata Emily Tasinato, peneliti kawasan Teluk di European Council on Foreign Relations (ECFR), dikutip DW.

BACA JUGA:Pakistan Balas Serangan India, Hancurkan Gudang Rudal BrahMos di Punjab

Meski demikian, dia menambahkan bahwa ada indikasi Riyadh dan pemerintahan Trump tetap melanjutkan aspek lain dari kesepakatan besar itu, terlepas dari proses normalisasi dengan Israel.

"Contohnya adalah program nuklir sipil Saudi, yang kini siap dibahas oleh Trump tanpa syarat diplomatik dengan Israel,” ungkap Tasinato. Aspek lain mencakup kerja sama pertahanan, "meski tidak dalam bentuk pakta pertahanan yang mengikat karena itu tidak membutuhkan perjanjian dengan Israel.”

Fokus utama: Bisnis
"Bisnis adalah elemen kunci dalam kunjungan Trump ke Teluk,” tegas Tasinato dari ECFR.

Sejumlah eksekutif perusahaan pertahanan AS diperkirakan akan menyertai Trump dalam lawatannya. Riyadh, Doha, dan Abu Dhabi sudah lebih dulu menjanjikan investasi besar di AS.

Kepemimpinan Saudi, menurut Tasinato, tengah mengejar kemitraan dengan perusahaan-perusahaan AS. Saudi sejauh ini telah menawarkan nilai perdagangan dan investasi sebesar $600 miliar selama empat tahun.

Sementara itu, UEA merencanakan investasi senilai $1,4 triliun dalam satu dekade ke depan, dengan fokus pada infrastruktur kecerdasan buatan dan semikonduktor.

Baru-baru ini juga diumumkan beberapa kesepakatan penjualan pesawat dan rudal AS ke negara-negara GCC.

BACA JUGA:Vatikan Pilih Paus Baru dari AS, Bagaimana Profil Paus Leo XIV Pengganti Paus Fransiskus?

BACA JUGA:Kembali Memanas! Serangan India ke Pakistan Tewaskan 8 Orang, Termasuk Anak-anak

Forum Investasi Saudi-AS yang digelar di Riyadh selama kunjungan Trump juga dinilai sebagai bagian dari strategi ini, termasuk perluasan sektor teknologi Saudi, dari pusat data hingga komputasi awan dan AI.

Apa isi pengumuman Trump?
Dengan dinamika Timur Tengah saat ini, banyak pihak berspekulasi bahwa pengumuman besar Trump bisa terkait pembebasan sandera Hamas di Gaza, kesepakatan nuklir AS-Iran, atau konflik dengan milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman.

"Jika kesepakatan pembebasan sandera bisa dicapai dengan Hamas sebelum atau saat kunjungan, itu akan menjadi kemenangan diplomatik dan moral besar bagi Trump,” kata Ozcelik dari RUSI.

Namun menurut Tasinato dari ECFR, pengumuman itu kemungkinan lebih condong pada kesepakatan nuklir dengan Iran atau perkembangan terbaru di Yaman, di mana AS dan Houthi telah mencapai gencatan senjata yang dimediasi Oman. Meski menghentikan serangan ke pelayaran Laut Merah, kesepakatan ini tidak mencakup serangan terhadap Israel.

Beberapa sumber menyebut bahwa Iran memainkan peran konstruktif dalam negosiasi gencatan senjata. Hal ini dinilai sebagai sinyal bahwa Teheran bersedia menandatangani kesepakatan nuklir baru dengan AS, yang berpotensi mengurangi sanksi ekonomi dan mencegah kemungkinan serangan militer Israel.

Kategori :