Kegiatan tersebut dirancang sebagai platform edukasi dan promosi transaksi non-tunai dengan tiga pilar utama yakni pengalaman pengguna, edukasi kebijakan sistem pembayaran, dan pameran ekosistem pembayaran digital.
BACA JUGA: Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama Global Industri Halal, Ini Langkah Strategis Kemenperin
BACA JUGA: Kadin Indonesia: Posisi Strategis RI Buka Peluang Perdagangan Lebih Besar dengan AS
Beberapa agenda utama FENTURA 2025 antara lain:
- BPN Go x FENTURA, yang dijadwalkan berlangsung pada 2-6 Juli 2025 (tentatif)
- FENTURUN, ajang lari tahunan yang direncanakan pada 12-13 Juli 2025 (tentatif) di Pantai Kilang Mandiri, dengan target 2.500 peserta.
Adapun inisiatif tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Komunitas RIOT Balikpapan dan sejumlah lembaga perbankan.
BACA JUGA: Petani Milenial Jadi Ujung Tombak Swasembada Pangan di Kaltim, Target Rp25 Juta per Bulan
BACA JUGA: Dianggap Strategis, Pelabuhan Batu Dinding di Mahulu Jadi Peluang Ekonomi Baru
Di sisi lain, Robi juga menjelaskan perihal Merchant Discount Rate (MDR), yaitu biaya jasa transaksi yang dibebankan kepada merchant oleh penyelenggara jasa pembayaran.
Ia menegaskan bahwa Bank Indonesia tidak mengambil bagian dari MDR tersebut.
"Seluruh biaya MDR disalurkan kepada pelaku industri, yakni pihak issuer, acquirer, switching, ASPI, dan PTEN. BI hanya berperan dalam pengaturan dan pengawasan sistem pembayaran," urai Robi.
Dengan berbagai strategi dan pendekatan yang dilakukan, KPwBI Balikpapan optimistis dapat berkontribusi signifikan dalam pencapaian target QRIS nasional 2025.
BACA JUGA: Usai Merosot Tajam, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis Rp2.000 per Gram
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Buka Layanan Pengaduan di Tiga Kota
"Kami ingin memperluas budaya transaksi digital yang aman, mudah, dan efisien di Kalimantan Timur," pungkasnya.