"Sering kali ormas langsung dihujat. Kritik itu boleh, tapi harus membangun, bukan intimidasi," ucapnya melalui telepon Whatsapp.
Menurutnya, peran ormas sangat penting dalam membantu pemerintah dan masyarakat. Ia pun mengungkapkan terkait kontribusi ormas dalam penanganan bencana seperti kebakaran, banjir, dan tanah longsor.
Kemudian, baginya, keberadaan ormas bersejarah seperti Pemuda Pancasila, yang disebutnya lahir dari kebutuhan sejarah dan perjuangan melawan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
"Contoh ormas yang dibentuk untuk kepentingan negara adalah Pemuda Pancasila. Jenderal Besar Nasution membentuk itu untuk memberantas PKI. Ini menunjukkan bahwa ormas punya peran besar dalam sejarah bangsa," jelasnya.
Ali Amin juga menyinggung soal persepsi publik terhadap tokoh-tokoh ormas yang kerap diberi label negatif. Ia mencontohkan Hercules Rosario Marshal, tokoh yang dikenal luas sebagai pendiri Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB Jaya).
Hercules, lanjutnya, secara pribadi dikenal memiliki niat baik dalam membina masyarakat. Meskipun beberapa anggotanya pernah terlibat masalah hukum.
“Mohon maaf seperti Bang Hercules, orangnya baik kok. Yang bermasalah kan anak buahnya. Beliau pun sudah menegaskan, silakan tindak kalau anak buahnya melanggar aturan sebagaimana yang ditetapkan oleh ormas mereka," tutur Ali Amin.
BACA JUGA:Polda Kaltim Bekuk Aksi Premanisme di Loa Duri, Kukar
BACA JUGA:Aksi Premanisme Terhadap Perusahaan di Paser Ditindak Polda Kaltim
Sebagai penutup, ia menekankan agar seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan tidak menjadikan isu ini sebagai bahan polemik.
"Mari kita jaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan pakai emosi. Kita harus support Presiden dan wakilnya demi kesejahteraan rakyat. Jangan saling menyalahkan, tapi cari solusi terbaik," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah pusat dan daerah bersinergi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Terpadu untuk menangani organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan aksi premanisme.
Selain meresahkan masyarakat, aksi premanisme oleh ormas ini dikhawatirkan mengganggu iklim investasi di Kalimantan Timur.
Deklarasi pembentukan Satgas dilakukan pada Sabtu (10/5/2025) di Makodam VI Mulawarman, Balikpapan.
Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polhukam, Mayjen TNI Dr. Heri Wiranto, menyampaikan bahwa Kodam VI/Mulawarman mendukung penuh langkah ini. Hal ini demi menjamin stabilitas keamanan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Kodam VI/Mulawarman berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan dan menjamin iklim investasi yang kondusif di Kalimantan Timur," tegas Heri.
Ia mengungkapkan bahwa 51,5 persen permasalahan di kawasan industri di Kaltim berasal dari ormas.