Meski rencana ini telah ramai diberitakan, belum ada pernyataan resmi yang membenarkan atau membantah dokumen yang beredar.
BACA JUGA: Indonesia Baru Mau Menerapkan, 36 Negara Sudah Lebih Dulu Beralih ke eSIM
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce, enggan mengonfirmasi keaslian dokumen tersebut ketika ditanya media soal kemungkinan penutupan puluhan kedutaan dan konsulat tersebut.
“Saya sarankan Anda memeriksa dengan Gedung Putih dan presiden AS karena mereka terus mengerjakan rencana anggaran mereka,” ujar Bruce kepada wartawan dalam konferensi pers harian.
“Jumlah yang dilaporkan dan informasi yang kami lihat sejauh ini cenderung bersifat prematur atau keliru, karena didasarkan pada dokumen yang bocor dari sumber yang tidak diketahui,” tambahnya.