Atlet panahan Kaltim rutin latihan sembari menunggu datangnya alat peraga. (Tebe/DiswayKaltim)
Samarinda, DiswayKaltim.com - Cabang olahraga panahan Kaltim terus mempersiapkan diri jelang keikutsertaan mereka di PON XXI Papua 2020. 11 atlet yang sedianya dibawa ke Papua kini sedang menjalani program TC Desentralisasi Mandiri di lapangan panahan GOR Madya Sempaja Samarinda.
Yang menjadi kendala bagi cabor panahan adalah hingga kini alat peraga untuk bertanding belum lengkap. Sudah memohon pengadaan alat peraga ke KONI Kaltim, namun belum diketahui kapan akan didapatkan.
"Kalau alat itu selalu jadi kendala dari dulu. Dan itu sangat berpengaruh kepada prestasi sebenarnya. Ke KONI sudah mengajukan. Tapi kan harus verifikasi dulu, lelang dulu, masih panjang," kata pelatih panahan Kaltim, Suharmaji, Jumat (7/2/2020).
Guna mempercepat pengadaan alat peraga tersebut, Suharmaji sudah menyampaikan kepada Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya saat monitoring cabor, Kamis sore. Ia sangat berharap bisa segera mendapat bantuan alat karena jika didapat mepet dengan penyelenggaraan PON, atlet akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi.
"Alat itu minimal kami dapat 2 bulan sebelum PON. Itu paling lambat ya. Karena tidak bisa alat datang terus besok bertanding. Karena kan harus disetting dulu, atlet harus menyesuaikan dulu," lanjutnya.
Untuk sementara, atlet berlatih dengan menggunakan alat peraga masing-masing. Dikhawatirkan Suharmaji, jika alat milik atlet digunakan untuk bertanding, akan mempengaruhi tingkat akurasi lantaran usia alat yang sudah usang.
Selain kebutuhan alat, panahan Kaltim sedang mempertimbangkan meminta keberangkatan lebih awal ke Papua untuk penyesuaian medan.
"Idealnya 1 bulan sebelum dimulai kita sudah latihan di sana. Itu penting sekali karena kondisi di sini dan Papua pasti beda. Anginnya juga harus dipelajari karena itu sangat berpengaruh. Tapi tentu harus selaras dengan program KONI. Karena gak mungkin kami pergi duluan tanpa persetujuan KONI," sambung Suharmaji.
Panahan Kaltim sendiri menargetkan emas pertama mereka di ajang PON, karena sebelumnya belum pernah meraihnya. Untuk itu, 11 atlet yang saat ini mengikuti TC Mandiri belum mendapat jaminan untuk diberangkatkan.
"Pokoknya sebelum entry by name, bongkar pasang masih bisa dilakukan. Kami akan pantau terus atlet. Harus yang benar-benar siap baru dibawa bertanding," tutupnya. (ava/fdl)