Bocah 9 Tahun di Balikpapan Melawan Leukemia

Kamis 06-02-2020,16:05 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Ejaz Fathan bersama orangtuanya saat menerima donasi. (Fey/Disway) == Balikpapan, DiswayKaltim.com – Ejaz Fathan, seorang bocah asal Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, tengah bertarung melawan kanker darah yang menggerogoti tubuhnya. Akibat penyakit yang diderita, bocah sembilan tahun itu terpaksa putus sekolah. Fathan melanjutkan pendidikan di sekolah tahfidz di Kariangau, Balikpapan Utara. “Cita-citanya mau jadi penghafal Alquran,” kata Anik, orangtuanya. Anik ditemui di sekretariat Yayasan Kanker Indonesia Cabang Balikpapan saat menerima bantuan dari PIA (Persatuan Istri Prajurit TNI Angkatan Udara) Ardhya Garini Lanud Dhomber Balikpapan, Rabu  (5/2). Sebagai orangtua, Anik mengaku tak tahu bagaimana anak semata wayangnya itu mengidap leukemia. “Kalau enggak salah sekitar Oktober 2019 mual dan muntah-muntah. Awalnya dikira usus bantu, sampai harus operasi di salah satu rumah sakit,” katanya. Tak diduga, penderitaan Fathan berlanjut sampai saat ini. Selama dua minggu terakhir, muncul benjolan di sekujur tubuh Fathan. Lantaran tak mengetahui jenis penyakit sang anak, ia membawa bocah itu ke puskesmas. Lalu dikasih antibiotic. Setelah obat habis, Senin lalu Fathan muntah darah. Bergegas, Anik membawanya ke RS Siloam. “Kemudian dirujuk ke RSKD (Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo," ucapnya. Di situlah Anik dan suaminya mendapat kabar jika sang buah hati menderita kanker darah. “Kami tak tahu tingkat stadiumnya,” jawab Anik lagi. Selama menjalani perawatan, Fathan ditanggung BPJS Kesehatan. Sementara Ketua YKI Cabang Balikpapan, Sri Soetantinah menyatakan akan terus memantau perkembangan Fathan. “Tidak hanya kepada ananda Fathan, kami juga terus memantau perkembangan penderita kanker lain di Balikpapan,” ujarnya. Bagi keluarga penderita yang kurang mampu, YKI Cabang Balikpapan memberikan bantuan untuk mendukung pengobatan dan pemberian makanan tambahan. “Kalau biaya pengobatan sudah ditanggung pemerintah. Kami hanya membantu biaya perjalanan ke rumah sakit, yang bagi sebagian keluarga pasien cukup besar,” katanya. Selain itu, YKI masih mencari informasi tentang obat yang memberikan peluang kesembuhan namun belum ditanggung BPJS Kesehatan. "Kami lagi komunikasikan agar pasien bisa mendapatkan obat injeksi yang memang harganya cukup mahal,” ujarnya. YKI Cabang Balikpapan mencatat penderita kanker meningkat. Kanker payudara menempati urutan teratas. Karena itu YKI Balikpapan fokus terhadap program Sadari, dan Test IVA. “Penanganan lebih dini bisa memperbesar peluang untuk sembuh," imbuh Tantin. Berdasarkan data YKI Cabang Balikpapan, tahun lalu ada 29 penderita kanker payudara dan 4 penderita kanker serviks baru. YKI menilai penanganan pasien kanker di Balikpapan cukup baik. RSKD sebagai rumah sakit rujukan memiliki peralatan yang lengkap. (fey/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait