Tahun Ini Target Hilirisasi Kelapa Sawit

Senin 03-02-2020,16:08 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kaltim Nazrin. (Khajjar/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Pemerintah Provinsi Kaltim mulai menyadari pertumbuhan ekonomi Kaltim tidak bisa lagi bergantung pada sektor migas dan batu bara. Sektor yang paling berpeluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kaltim, adalah dengan membangun hilirisasi kelapa sawit. "Hampir 46 persen pemasukan kita dari situ (migas dan batu bara, red). Sudah waktunya memanfaatkan pemasukan dari sektor lain," kata Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kaltim Nazrin, pekan lalu. Nazrin menyebut, Kaltim memiliki banyak lahan perkebunan sawit. Dan juga pabrik swasta yang bergerak di sektor ini. "Pabrik-pabrik itu lah yang kita dorong untuk hilirisasi. Tidak lagi hanya memproduksi bahan mentah," sambungnya. Apalagi, Kaltim sudah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bisa dioptimalkan untuk mendukung aktivitas industri. Di antaranya KEK Maloy di Kutim, Buluminung di Penajam Paser Utara (PPU), dan Kawasan Industri Kariangau di Balikpapan. "Nanti kita harapkan industri ada di sana. Terutama yang lebih dekat dengan bahan baku kelapa sawitnya seperti di Maloy dan PPU," sebut Nazrin. Ia menambahkan, KEK Maloy sudah siap untuk dioptimalisasi sebagai kawasan industri. Di sana sudah disediakan PTSP untuk mempermudah perizinan. Akses keuangan dari bank-bank serta kantor imigrasi. "Sudah lengkap badan pelaksananya. Sebagaimana yang diatur dalam kawasan ekonomi," jelasnya. Nazrin pun optimistis, hilirisasi produk sawit punya potensi besar untuk meningkatkan perekonomian Kaltim. "Perkebunan kita besar. Hampir 50 macam turunan dari sawit. Kalau sudah diversifikasi produk, akan banyak manfaatnya," ungkapnya. Nazrin menyebut target pemerintah untuk hilirisasi kelapa sawit akan dimulai secepatnya. Tahun ini, ia menyebut, sudah ada investor yang berminat di kawasan KEK. Namun, sistem sewa area industri masih menjadi kendala. Nazrin menyebut, beberapa investor ragu untuk memulai investasi karena menilai penyewaan area lahan industri yang mahal. "Sebab itu perlu ada evaluasi lagi. Terkait dengan mekanisme item pemakaian area lahan. Apakah sistem sewa atau jual. Sambil kita tetap mencari investor yang bisa," sambungnya. Nazrin berharap hilirisasi bisa menjadi fokus utama pemerintah. Karena akan memberikan manfaat besar bagi pertumbihan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan kesempatan kerja. "Harus ada komitmen dari kita semua baik pengusaha, pemerintah, dan pihak terkait. Sehingga sesegera mungkin hilirisasi tercapai," katanya. (krv/eny)  

Tags :
Kategori :

Terkait