RSUD AM Parikesit Ingin Jadi Cancer Center

Jumat 31-01-2020,15:34 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Plt Direktur RSUD AM Parikesit dr Martina Yulianti. (Rafii/Disway Kaltim) === Kukar, DiswayKaltim.com - RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang terus mengembangkan pelayanan. Tahun ini, rumah sakit ini menyiapkan pelayanan radioterapi. "Rencananya beroperasi tahun depan," ujar pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD AM Parikesit, dr Martina Yulianti pada Disway Kaltim beberapa waktu lalu. Radioterapi merupakan pengobatan menggunakan teknologi nuklir. Sehingga memerlukan izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Sebagaimana diketahui, penanganan kanker ada tiga cara. Yaitu dengan operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Untuk kesiapan sumber daya manusia (SDM), dr Martina memastikan sudah komplet. Seperti adanya dokter bedah onkologi. Selain itu RSUD AM Parikesit telah menyekolahkan dokter khusus hemato onkologi. "Kami berharap RSUD AM Parikesit menjadi cancer center," ucap dr Martina. Terlebih di Kaltim, baru di RS AW Sjahranie yang memiliki alat radioterapi. Itu menyebabkan antrean panjang jadwal tunggu untuk pasien kanker. Hingga dua sampai tiga bulan. "Jadi urgent diadakan di Kukar," lanjutnya. Untuk skema pembiayaan, dr Martina menjelaskan pembangunan bunker dari biaya RSUD AM Parikesit. Untuk pengadaan alat linear accelerator (linac) melalui pembiayaan dari Kemenkes, serta CT Scan dari bantuan dari APBD Kukar. dr Martina menjelaskan, prevalensi kanker di Kaltim, khususnya pada 2018 sebanyak 1,4 persen dari jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk Kaltim mencapai 349 juta jiwa, yang berpotensi terkena kanker di Kaltim mencapai 48 ribu jiwa. "Jika Tenggarong membuka radioterapi, tentu segmennya tidak hanya Kukar. Ada dari Mahulu dan Kubar, karena kami rujukan regional," pungkasnya. (mrf/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait