Tradisi ini juga dipercaya sebagai bentuk penghormatan terhadap elemen air yang memiliki makna penting dalam budaya Tionghoa.
4. Mengucapkan Kata-Kata Negatif
Menghindari kata-kata negatif seperti "mati", "sakit", atau "bangkrut" adalah tradisi yang sangat dihormati.
Ucapan ini diyakini dapat membawa energi buruk dan mengundang kesialan.
Momen Imlek dianggap sebagai waktu untuk memulai tahun dengan optimisme, sehingga penggunaan kata-kata positif sangat dianjurkan.
BACA JUGA: Rayakan Hari Jadi Ke-5, Disway Kaltim Gelar Syukuran
5. Memecahkan Barang Pecah Belah
Memecahkan piring, gelas, atau barang pecah belah lainnya saat Imlek dianggap sebagai pertanda buruk.
Hal ini melambangkan kehancuran hubungan atau hilangnya kekayaan.
Menurut tradisi, jika barang pecah belah tak sengaja rusak, pecahannya harus segera dibungkus dengan kertas merah sambil mengucapkan doa keberuntungan untuk menetralkan energi negatif.
6. Meminjam atau Meminjamkan Uang
Aktivitas meminjamkan atau meminjam uang selama Tahun Baru Imlek dianggap dapat membawa masalah finansial sepanjang tahun.
Jika Anda memiliki utang, disarankan untuk melunasinya sebelum perayaan dimulai.
Keuangan yang tertata rapi menjadi simbol kehidupan yang stabil di tahun yang baru.
BACA JUGA: Industri Kripto Catat Keuntungan Besar di Minggu Pertama Kepemimpinan Trump
7. Makan Bubur untuk Sarapan
Bubur sering diasosiasikan sebagai makanan orang miskin dalam tradisi Tionghoa.
Oleh karena itu, mengonsumsinya saat Imlek dianggap membawa simbol kemiskinan dan nasib buruk.
Sebagai gantinya, makanan yang melambangkan kemakmuran, seperti mi panjang umur atau kue keranjang, lebih disarankan.
8. Mengenakan Pakaian Berwarna Hitam atau Putih
Warna hitam dan putih dianggap sebagai simbol duka cita dan kematian dalam budaya Tionghoa.