PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Pola monokultur dan terbatasnya sistem irigasi jadi salah satu faktor penyebab kondisi pertanian belum maksimal di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Hal itu diutarakan Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin kala melakukan lawatan ke Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, beberapa hari lalu.
Dirinya menyebut, pentingnya pengembangan pertanian yang lebih berkelanjutan di Kabupaten PPU.
"Kondisi pertanian di daerah ini masih belum optimal dengan produktivitas yang rendah akibat pola pertanian monokultur dan terbatasnya sistem irigasi," kata Zainal.
Guna adanya perubahan yang lebih baik lagi, Zainal menuturkan, perlu adanya kolaborasi dengan daerah lain yang dinilai telah berhasil, salah satunya seperti Gunung Kidul, serta adanya dukungan dari pihak swasta.
BACA JUGA : Tahun 2024, Serapan Tenaga Kerja Lokal di Berau Sebesar 57 Persen
"Dengan belajar dari Gunung Kidul, Kabupaten PPU dapat memperkuat ketahanan dan konservasi lingkungan demi masa depan yang lebih berkelanjutan," jelasnya.
Diketahui, Gunung Kidul menjadi inspirasi untuk mengembangkan konsep ketahanan pangan dan konservasi lingkungan, yakni berhasil menghijaukan lahan krisis dan menciptakan lahan produktif bagi masyarakat.
"Hal ini menjadi inspirasi bagi kami di Kabupaten PPU untuk mengembangkan konsep ketahanan konservasi yang serupa," ucapnya.
Dengan semangat belajar dari keberhasilan Gunung Kidul, Kabupaten Penajam Paser Utara siap mengembangkan konsep ketahanan dan konservasi lingkungan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
"Kolaborasi, inovasi, dan peningkatan kesadaran masyarakat menjadi kunci penting dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan di masa depan" tuturnya.
BACA JUGA : Pesut Mahakam Sisa 62 Ekor, Pj Gubernur Kaltim Tegaskan untuk Tingkatkan Pengawasan dan Pelestarian
Saat ini di Kabupaten PPU telah memiliki wilayah konservasi Wanagama Nusantara yang merupakan areal konservasi di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Wilayah tersebut diserahkan pengelolaan Universitas Gadjah Mada untuk melakukan giat konservasi.
"Dalam waktu dekat pemerintah daerah PPU akan menghadirkan kawasan hutan kota yang ada menjadi wilayah konservasi hutan keranggas pertama di Kalimantan Timur, sebagai langkah awal rehabilitasi hutan kota," pungkas Zainal.