MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Rencana Pemkab Mahulu merelokasi permukiman warga di bantaran Sungai Mahakam mendapat respon positif masyarakat, termasuk pemerintah kampung atau desa.
Salah satu kawasan yang bakal menjadi target relokasi yakni permukiman warga di Kampung Datah Naha, Kecamatan Long Pahangai. Kawasan tersebut kerap menjadi langganan banjir yang bersumber dari luapan air Sungai Mahakam.
Petinggi kampung Datah Naha, Alexius Lejiu Ding mewakili masyarakat kampung setempat menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana relokasi permukiman tersebut.
Ia optimistis program ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak bencana banjir dan meningkatkan kesejahteraan warga.
BACA JUGA:Pj Gubernur Kaltim Dijadwalkan Berkunjung ke Mahulu Pekan Depan
BACA JUGA:Bupati Mahulu, Bonifasius Imbau Semua Warga Antisipasi Dampak Bencana
“Beberapa warga sudah mulai mengikuti jalannya relokasi. Mereka menyadari pentingnya meninggalkan kawasan rawan banjir,” katanya, Jumat (10/1/2025).
Ia menyarankan agar sebelum program tersebut terealisasi, sangat diperlukan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga tidak menimbulkan konflik sosial.
Namun ia meyakini bahwa program tersebut telah dirancang dengan matang. Salah satunya nanti pemberian Rumah Layak Huni (RLH) bagi keluarga yang bersedia pindah ke kampung baru.
“Bahkan, tak menutup kemungkinan, bantuan RLH akan diberikan kepada keluarga yang berkeinginan pindah. Ini bentuk dukungan nyata untuk memulai kehidupan yang lebih aman,” jelasnya.
Selain untuk keselamatan, Ia mengungkapkan adanya rencana menarik untuk memanfaatkan kampung lama yang ditinggalkan.
“Ke depan, kampung lama akan kita siapkan jadi homestay di pinggir Sungai Mahakam. Ini peluang besar untuk mendongkrak sektor pariwisata,” ucapnya.
BACA JUGA:Pemkab Mahulu Siap Nombok Anggaran Program MBG
BACA JUGA:Pemkab Mahulu Siap Nombok Anggaran Program MBG
Ia menambahkan bahwa pemindahan ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi warga dari ancaman banjir, tetapi juga meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.