SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kekalahan telak 0-4 dari Persik Kediri menjadi penutup yang pahit bagi perjalanan paruh musim pertama Borneo FC di Liga 1 2024/2025.
Hasil ini mempertegas performa inkonsisten Pesut Etam, yang kini terdampar di peringkat kesembilan klasemen sementara dengan 26 poin dari 17 laga.
Sejak awal musim, Borneo FC mencatatkan 7 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 5 kekalahan. Meski sempat menunjukkan potensi besar seperti saat menang telak atas Madura United (5-0), konsistensi mereka diuji di beberapa laga penting.
Kekalahan dari Persebaya (1-3) dan Persik Kediri (0-4) di penghujung 2024 menjadi titik evaluasi penting bagi manajemen dan pelatih Pieter Huistra.
Faktor lain yang memengaruhi performa adalah situasi internal. Nadeo Argawinata harus absen di laga terakhir akibat kartu merah yang diterimanya saat melawan Persebaya, mengharuskan Angga Saputro turun sebagai kiper pengganti.
Rotasi di lini depan juga belum memberikan hasil maksimal, terutama dengan absennya beberapa pemain kunci di momen krusial.
Setelah laga terakhir melawan Persik, Borneo FC memberi waktu libur hingga 2 Januari kepada seluruh pemain. Langkah ini bertujuan agar mereka bisa mengisi kembali energi, baik fisik maupun mental, sebelum menghadapi jadwal padat di paruh kedua musim.
"Jadi hari ini (3/1) sudah memulai kembali latihan. Banyak hal harus dibenahi dan dievaluasi untuk mencapai target di musim ini," ujar Farid, manajer tim Borneo FC, saat dikonfirmasi.