Untuk mengoptimalkan riset, BRIDA Kaltim telah menyusun platform digital IRIS (Innovation and Research Information System) guna menyatukan data riset.
BACA JUGA: 1.300 Penumpang KM Prince Soya Tujuan Sulawesi Penuhi Pelabuhan Samarinda
BACA JUGA: ASN Kukar Wajib Belanja di Pasar Mangkurawang, Minimal 200 Ribu Per Hari
Beberapa riset bahkan telah dibiayai oleh pihak luar negeri, seperti Belanda, khususnya di bidang ekologi dan kesehatan.
“Kami memiliki misi penting untuk mewujudkan satu data riset, agar tidak terjadi banyak riset dengan tema yang sama oleh lembaga berbeda,” ungkapnya.
Fitriansyah mengingatkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan riset dan inovasi.
“Di daerah, ada dua hal yang menjadi fokus kami, yaitu menjawab permasalahan lokal dan mengembangkan potensi unggulan daerah. Kami berharap riset yang kami lakukan dapat memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
BACA JUGA: Terseret Sejauh 24 Km, Kapten Kapal Ditemukan Tak Bernyawa di Muara Kaman
BACA JUGA: Menunggu Nasabah Sambil Main Judol, Karyawan Koperasi Diamankan Tim Garangan
Dengan berbagai inisiatif yang telah dilaksanakan, seperti fasilitasi kekayaan intelektual, pengembangan sumber daya manusia, dan kerja sama dengan lembaga riset internasional, BRIDA Kaltim optimistis bahwa riset di Kaltim akan terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah.