NOMORSATUKALTIM - Sebuah penyakit misterius bernama dinga-dinga menjadi perhatian dunia setelah mewabah di Uganda, Afrika Timur.
Penyakit ini unik karena membuat penderitanya mengalami getaran tubuh yang tidak terkendali, sehingga terlihat seperti sedang menari.
Fenomena ini telah menghebohkan masyarakat, terutama di Distrik Bundibugyo, Uganda, tempat di mana penyakit ini pertama kali dilaporkan.
Hingga kini, dinga-dinga dilaporkan telah menyerang sekitar 300 orang, dengan mayoritas korban adalah wanita dewasa dan remaja perempuan.
BACA JUGA : BMKG Ungkap Penyebab Tingginya Curah Hujan di Kaltim Akhir-akhir ini
Berdasarkan laporan dari media IANS, gejala utama penyakit ini meliputi demam tinggi, getaran tubuh yang tidak dapat dikendalikan, kelemahan fisik yang ekstrem, hingga kelumpuhan pada beberapa kasus.
Penderita kehilangan kontrol terhadap gerakan tubuhnya, yang membuat mereka tampak seperti sedang menari tanpa henti.
Meskipun gejala yang ditimbulkan cukup serius dan mengkhawatirkan, belum ada laporan kematian yang disebabkan oleh penyakit ini.
Para petugas kesehatan Uganda saat ini sedang berupaya keras untuk menyelidiki penyebab pasti dari wabah dinga-dinga.
Sampel dari penderita telah dikirimkan ke Kementerian Kesehatan Uganda untuk analisis lebih lanjut, namun hasil diagnosis resmi masih belum dirilis ke publik.
BACA JUGA : Kabupaten Paser Terima DIPA dan TKD Sebesar Rp2,5 Miliar dari APBD Kaltim 2025
Saat ini, pengobatan untuk penyakit dinga-dinga masih terbatas pada penggunaan antibiotik.
Namun, hingga sekarang belum ada pengobatan khusus yang dirancang untuk menangani penyakit ini.
Otoritas kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan obat-obatan herbal, karena belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitasnya dalam mengobati dinga-dinga.
Pejabat kesehatan setempat, Kiyita Christopher, menyebutkan bahwa pasien yang terinfeksi cenderung pulih dalam waktu sekitar satu minggu.