JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Bank Indonesia (BI) menyediakan uang layak edar senilai Rp133,7 triliun guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan ketersediaan uang tunai dalam menghadapi lonjakan kebutuhan ekonomi menjelang akhir tahun.
“Jadi ini sudah kita hitung sebesar Rp133 triliun. Sampai hari ini yang sudah ditarik oleh bank-bank itu Rp52,5 triliun atau sekitar 39,3 persen," kata Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono dikutip dari Antara, Kamis (19/12/2024).
"Tentunya nanti minggu keempat kami perkirakan akan mencapai 95 persen. Itu totalnya,” imbuh Doni.
BACA JUGA: Modus Penjualan Ilegal BBM Bersubsidi di Balikpapan: Barcode Dibeli Secara Online
Distribusi Uang Tunai di Seluruh Wilayah
BI telah mendistribusikan uang layak edar melalui jaringan perbankan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Doni menjelaskan, distribusi terbesar berada di Pulau Jawa sebesar 54 persen, diikuti Sumatera 21 persen, Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua) 12 persen, Kalimantan 9 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) 4 persen.
“Termasuk memastikan nanti libur panjang, ATM juga sudah harus tersedia,” ujar Doni.
Ia memastikan bahwa mesin ATM tetap beroperasi optimal selama periode libur panjang untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses uang tunai.
BACA JUGA: Pj Gubernur Umumkan UMK se-Kaltim, Berikut Angka Kenaikannya
BACA JUGA: Akibat Malas Bekerja dan Ketagihan Judi Online, Seorang Suami Dibakar Istri
Program Penukaran Uang “Serunai”
Selain menyediakan uang tunai layak edar, BI juga menghadirkan program penukaran uang bertajuk “Serunai” atau “Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai.”
Program ini berlangsung pada 15 hingga 20 Desember 2024, bertujuan memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan uang dengan pecahan tertentu.
“Tentunya pecahannya sama dengan yang dulu, total Rp4 juta. Jadi Rp4 juta itu, Rp100 ribu 15 bilyet, Rp50 ribu 20 bilyet, Rp20 ribu 25 bilyet, Rp10 ribu 50 bilyet, dan Rp5 ribu 100 bilyet,” jelas Doni.