Tidak hanya itu, salak memiliki sifat astringen yang berfungsi untuk meredakan diare.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah ini membantu menenangkan sistem pencernaan, menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, serta mendukung proses pencernaan secara keseluruhan.
2. Mengelola Diabetes
Bagi penderita diabetes, salak bisa menjadi pilihan buah yang aman dan bermanfaat.
Kandungan polifenol dalam salak bertindak sebagai antioksidan yang membantu mengatur kadar gula darah dan memperbaiki profil lipid dalam tubuh.
Penelitian yang diterbitkan oleh Asian Pacific Journal of Tropical Medicine menunjukkan bahwa salak yang difermentasi menjadi cuka mampu menurunkan kadar glukosa darah.
Serat dalam salak juga memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah yang dapat memicu komplikasi diabetes.
3. Mengurangi Gejala Mag
Secara turun-temurun, salak digunakan oleh masyarakat Asia untuk meredakan sakit mag dan gangguan lambung lainnya.
Kandungan tanin dalam salak, yang memiliki sifat astringen, membantu mengurangi iritasi pada lambung, meredakan rasa nyeri, serta mempercepat proses penyembuhan.
Selain itu, zat antiinflamasi dalam salak membantu meredakan peradangan pada lapisan lambung, sehingga gejala seperti rasa perih dan kembung dapat berkurang.
Bagi penderita mag atau gastritis, mengonsumsi salak dalam jumlah moderat dapat membantu menjaga kesehatan lambung.
4. Mendukung Kesehatan Jantung