Pokoknya Beda. Imlek Tahun Ini Tanpa Lampion Terbang

Senin 20-01-2020,15:46 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Romo Hendri Suwito. (M1/boy) Samarinda, DiswayKaltim.com - Perayaan Imlek akan berlangsung bulan depan. Masyarakat Tionghoa mulai bersiap diri. Seperti yang dilakukan di Budhist Center Samarinda. Tak ada lagi menyalakan lampion terbang seperti sebelumnya. Altar telah dibersihkan. Beberapa tempat duduk telah dipersiapkan. Semua demi kenyamanan ibadah. Pandita Budhist Center Romo Hendri Suwito menyebut membersihkan altar hanya salah satunya. "Seperti tahun-tahun sebelumnya menjelang imlek. Kita mulai persiapan melepas tahun yang lama, menuju imlek yang baru, ya persiapan membersihkan altar, menyiapkan ritual untuk menyajikan persembahan di meja altar, " jelas Hendri Suwito, Jumat (16/01/2020). Hendri mengungkapkan momen Imlek merupakan perayaan untuk bersyukur. Serta menyampaikan kesederhanaan hidup bagi setiap umat. Imlek seyogyanya bukan perayaan yang bersifat hura-hura atau berlebihan. Bahkan ia menyebut tidak perlu ada pakaian atau pernak pernik baru. “Ya intinya ini adalah ungkapan rasa bersyukur yang sederhana, karena kita telah menyelesaikan tanggung jawab kita setiap tahun," terangnya lagi. Ia menjelaskan sejarah dari perayaan imlek. Katanya, imlek merupakan perayaan yang dinanti para petani. Sebab mulai masuk musim semi. Alhasil, banyak petani yang bercocok tanam setelah peralihan dari musim dingin. Tapi, ada yang baru tahun ini. Ya, pihak Budhist Center tidak lagi menyalakan lampion terbang. Upaya itu merupakan cara mendukung pemerintah dalam menjaga lingkungan. “Kami sudah memutuskan tidak lagi menyalakan itu demi kenyamanan dan keaman seluruh masyarakat. Kami ganti dengan menuliskan harapan terus digantung di monumen dunia Satu Keluarga," sebut Hendri yang mengenakkan kemeja putih ini. Adapun tema Imlek tahun ini yakni Indonesia Harmonis Dunia Satu Keluarga. Maknanya Indonesia bisa menunjukan pada dunia bisa berkolaboras di tengah beragamnya kebudayaan. "Nanti ada gelaran yakni Cap Go Meh Art And Culture Festival. Disitu kita tetap bisa bersilaturahmi dengan seluruh masyarakat. Karena kami persilakan seluruh masyarakat datang dengan gratis. Nantinya pada gelaran tersebut kita lebih mengenalkan budaya-budaya kita di Indonesia," tutup Hendri. (M1/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait