XR Bunga Terung pun menyampaikan sejumlah tuntutan. Di antaranya mereka akan terus bersuara tentang krisis lingkungan dan dampak krisis iklim di Kaltim.
Mereka juga menyerukan, siapa pun kepala daerah yang terpilih agar jangan larut dengan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada industri ekstraksi.
“Kami juga akan terus berteriak lantang menantang para calon yang terpilih agar berani mengambil langkah nyata dalam mencari solusi atas krisis iklim yang berbasis daerah, ketimbang membebek kebijakan nasional yang lebih berfokus pada diplomasi dan perjanjian global,” sambung Winda.
BACA JUGA:Pendidikan Perubahan Iklim Wajib Diajarkan di Sekolah, Ini yang Dipelajari Nanti
Selain itu, mereka juga mendesak kepala daerah terpilih menghentikan investasi yang merusak lahan.
Kepala daerah terpilih harus memiliki orientasi program yang melindungi hutan, lahan gambut, wilayah tangkapan air dan badan-badan air alami yang berfungsi menjaga iklim.
XR Bunga Terung juga menuntut agar kebijakan atau solusi terkait krisis iklim berfokus pada keadilan iklim bagi masyarakat.
“Tanpa keadilan iklim kebijakan iklim hanya akan menjadi komoditas yang menguntungkan segelintir kelompok atau orang tertentu,” tutup Winda.