BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Baru-baru ini, video yang memperlihatkan seorang pengusaha asal Surabaya memarahi teman sekolah anaknya viral di media sosial.
Aksi tersebut terjadi karena pengusaha bernama Ivan Sugianto tidak terima anaknya dihina.
Namun, persoalan yang bermula dari pola asuh ini justru berbuntut panjang.
Ivan harus berurusan dengan hukum karena melakukan bullying terhadap anak di bawah umur.
BACA JUGA: Sektor Periwisata Kutim Perlu Fasilitas Pendukung, Yosep: Kalau Kotor, Siapa yang Mau Datang
BACA JUGA: Dispora Kaltim Lepas Kontingen Pra-Popnas Zona IV, Target Loloskan Semua Cabor
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya membiarkan anak menghadapi konflik mereka sendiri, dengan tetap dalam pengawasan orang tua.
Menurut pakar psikologi, Kasandra Putranto, belajar menghadapi perlakuan dari orang lain adalah bagian penting dari proses tumbuh kembang anak.
Mengapa Anak Perlu Belajar Menyelesaikan Konfliknya Sendiri?
Kasandra menjelaskan bahwa menghadapi konflik membantu anak membangun ketangguhan dan kemampuan membedakan hal baik dan buruk.
BACA JUGA: Langkah Tegas Perangi Judi Online, BRI Blokir Lebih Dari 3 Ribu Rekening
BACA JUGA: Samsun Soroti Pembangunan Jembatan Pela: Proyek yang Belum Terealisasi
"Kemampuan ini harus dimiliki sejak kecil, secara bertahap, untuk anak dapat membedakan mana yang baik dan buruk dan menangkal pengaruh buruk tersebut," jelasnya, dikutip dari Antara, Minggu (17/11/2024).
Dengan menghadapi konflik, anak dapat belajar membela diri dan menangkal pengaruh negatif.
Ini menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter anak yang tangguh di masa depan.