Di tengah kesibukannya sebagai menteri BUMN, dia tampaknya memanfaatkan kekalahan besar dari Timnas Jepang di Jakarta itu sebagai kesempatan yang rasional untuk mengundurkan diri dari posisi Ketum PSSI.
Harus diakui, sampai saat ini, baru Erick Tohir yang mampu membentuk tim naturalisasi seperti sekarang ini. Tentu itu biayanya sangat mahal. Juga diperlukan akses yang mudah untuk menghubungi para pemain kelahiran Benua Eropa itu, yang bersedia dinaturalisasi.
Erick Tohir sudah membuktikan mampu mengatasi ongkos yang mahal itu. Juga sudah mampu membuktikan, memiliki akses yang luas di dunia sepak bola Eropa.
Bila Erick mengundurkan diri, sudah bisa dibayangkan tim naturalisasi itu akan ambyar. Kita belum bisa mengandalkan pemain Indonesia asli, untuk membentuk tim yang mampu bersaing di tingkat asia saja. Itu bisa dilihat dari kompetisi domestik kita. Mesin golnya masih didominasi pemain impor.
WAJAR DIHAJAR JEPANG
Timnat dihajar tim Jepang 4-0 boleh dibilang wajar. Tim Jepang yang diturunkan melawan timnat itu boleh dibilang Legiun Asing. Semua yang memperkuat tim Samurai Biru itu dipilih dari pemain-pemain asli Jepang yang terikat kontrak bermain di klub-klub besar Eropa.
Dari daftar pemain yang penulis cermati dalam susunan pemain, hanya dua pemain yang biasa main di kompetisi domestik Jepang. Itu pun keduanya hanya lah kiper cadangan. Selebihnya semuanya bermain di kompetisi klub-klub Eropa.
Pencetak gol Jepang ke gawang timnat Indonesia, Takumi Minamino itu mesin gol andalan klub AS Monaco. Itu klub peringkat dua di Liga Satu Prancis.
Pencetak gol ketiga Jepang ke gawang timnat, Hidemasa Morita itu penyerang andalan Sporting CP, langganan juara kompetisi Liga Portugal. Pelatih yang selalu bikin Sporting CP menjuarai Liga Portugal, Ruben Amorin minggu depan pindah melatih tim Manchester United Inggris.
Pencetak gol keempat tim Jepang, Yukinari Sugawara pemain andalan tim Southampton yang sekarang bermain di Liga Primer Inggris. Sudah terbiasa bertanding melawan tim-tim hebat, menghadapi pemain-pemain bintang kelas dunia macam Manchester United, Manchester City, Chelsea dan Tottenham Hotspur.
Pemain Jepang lainnya yang diturunkan melawan timnat adalah Zion Suzuki (Klub Parma) bermain di Serie-A Italia. Striker Koki Ogawa (NEC Nijmegen Divisi Satu Belanda), Dai-ichi Kamada (Crystal Palace/Liga Primer Inggris), Kaoru Mitoma (Brighton and Have Albion/Liga Primer Inggris), Wataru Endo (Liverpool/Liga Primer Inggris), Ritsu Doan (Freiburg/Bundes Liga Jerman), Daiki Hashioka (Luton/Inggris), Koki Machida (Union St Gillose klub papan atas Liga Utama Belgia), Kou Itakura (Borussia Monchengladbach, papan atas Bundesliga Jerman).
Pemain cadangannya pun semuanya bermain di klub-klub Eropa. Kyogo Furuhashi, Daezen Maeda dan Reo Hatate ketiganya trio andalan Glasgow Celtic, juara Liga Primer Skotlandia. Mereka terbiasa bermain di kompetisi Liga Champions Eropa.
Ada juga Takefuso Kubo andalan klub papan atas Spanyol, Real Sociedad. Ayume Seko (Grasshopper Zurich papan atas Liga Swiss), Ao Tanaka (Leeds United Inggris), Keito Nakamura dan Junya Ito (keduanya Klub Reims Prancis), Yuki Ohashi (Blackburn Rovers Inggris).
Dua pemain dari kompetisi domestik yang dipilih oleh pelatih Hajime Morita hanyalah dua penjaga gawang cadangan. Mereka adalah Kosei Tani dari klub Machida Zelvia dan Keisuke Osaka dari klub Sunfrece Hiroshima.
Melihat pemain lawan yang bukan kaleng-kaleng seperti itu, wajar saja jika timnat kita dihajar empat gol tanpa balas. Apalagi para pemain timnat kita itu, walaupun bermain di kompetisi Eropa, mereka bermain di kasta kedua.
Di sepak bola boleh saja bermimpi setinggi langit. Tapi penulis sepakat dengan pelatih kelas dunia yang sekarang melatih klub Turki, Fenerbahce. Dia lah Jose Mourinho yang prestasi terbarunya adalah membawa klub Italia, AS Roma menjuarai kompetisi antarklub kasta ketiga Eropa, Liga Conference.
Ketika ditanya wartawan, apakah Mourinho akan mampu membawa klub Turki itu menjuarai kompetisi antarklub Eropa seperti AS Roma?
Dia menjawab: dengan pemain yang ada ini saya hanya bisa berusaha, tidak bisa bermimpi menjadi juara.