Banner DPRD Kutai Timur.----
"Setiap tahun, ribuan sarjana lulus, tetapi peluang pekerjaan tidak disiapkan," ungkapnya, belum lama ini.
Menurut Julfansyah, pemerintah harus memberikan perhatian lebih kepada putra-putri daerah yang telah menempuh pendidikan tinggi. Supaya tidak menumpuk pengangguran sarjana.
"Paling tidak, pemerintah bisa mempekerjakan orang-orang kita. Jika alasannya adalah formasi P3K sudah habis, maka buatlah Tenaga Kerja Tidak Tetap Daerah (TK2D) agar orang-orang Kutai Timur bisa bekerja," tegasnya.
Ia juga mengkritik kebijakan yang lebih memilih tenaga kerja dari luar daerah.
"Kita memiliki banyak lulusan dokter dan sarjana lainnya yang tidak dipekerjakan, sementara pemerintah lebih memilih untuk mengambil tenaga kerja dari luar," keluhnya.
Julfansyah meminta agar pemerintah lebih mendukung dan memberdayakan tenaga kerja lokal. Selain itu, ia menekankan bahwa pengembangan sumber daya manusia harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
"Artinya, anak-anak kita harus kuliah dan setelah itu kembali mengabdi di daerah. Jangan sedikit-sedikit mengambil dari luar," ujarnya.
Lebih jauh, ia menyoroti bahwa jika pemerintah tidak segera mengambil langkah konkret, maka masalah pengangguran akan terus berlanjut.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kerja dari luar, sementara banyak putra daerah yang siap untuk bekerja," tambahnya.
Julfansyah berharap agar pemerintah dapat segera merumuskan kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja.
"Kami ingin melihat komitmen nyata dari pemerintah untuk mengurangi pengangguran di Kutai Timur," pungkasnya. (*/adv)