"Nah secara spesifik juga para pemilih pemula atau pemilih yang baru 1-2 kali memilih dalam pemilu ini adalah Gen Z, yang umurnya sekitar 17 sampai 26 tahun. Secara usia itu masih rentan, masih tidak terlalu fokus kepada paslon mana yang akan mereka pilih," ungkap Dosen Ilmu Sosial dan Politik Unmul ini.
Tugas para paslon melalui tim suksesnya nanti adalah bisa meyakinkan mereka untuk memilih. Tidak boleh menggiring dengan cara-cara yang tidak terhormat, seperti money politic atau politik uang.
BACA JUGA:Bawaslu Kaltim Terus Awasi Seluru Proses Pilkada Serentak 2024
Demikian pula peranan media sosial sebagai kampanye. Saiful menjelaskan media yang efektif adalah media sosial yang digunakan menginformasikan atau menyampaikan kepada kelompok pemilih muda tadi.
Bukan menggunakan kampanye-kampanye dialogis yang sifatnya secara langsung. Hal itu yang perlu dilakukan oleh kedua belah Paslon agar pemilih muda ini dapat memahami visi-misi yang ditawarkan.
Dalam proses tahapan kampanye Pilgub ini, kedua paslon pun harusnya bisa mengedepankan proses edukasi kepada masyarakat. Mulai dari penyampaian program-program yang ditawarkan, lalu tidak menyerang secara personal masing-masing paslon ketika debat kandidat.