Namun hadirnya bandara yang berada di Desa Langon, Kecamatan Penajam, menjadi kesempatan bagi UMKM baik yang menjajakan berbagai camilan hingga aksesori dimana memperluas pasar produknya serta semakin dikenal, tak hanya sekitar wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
Untuk saat ini pihaknya baru sekadar pembicaraan informal.
"Memang yang di PPU (Bandara Nusantara) belum beroperasi (untuk umum). Tapi paling enggak di Sepinggan (Bandara Balikpapan) saya sudah minta dinas UMKM untuk mencoba menjajaki," tutur Zainal.
BACA JUGA : Pemuda Tenggarong Menjadi Otak Pembakaran, Dipicu Sakit Hati
Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUMK Perindag) telah diminta Zainal untuk membuka obrolan yang nantinya berujung adanya kesepakatan.
Sehingga di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan terdapat booth untuk mempromosikan produk UMKM dari Benuo Taka, nama lain dari Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Dengan adanya booth di bandara Sepinggan supaya nantinya produk-produk UMKM kita bisa masuk," jelasnya.
BACA JUGA : Butuh 125 Petugas, KPU Balikpapan Prioritaskan Warga Lokal untuk Sortir Surat Suara
Selain dengan membantu mempromosikan di dua bandara, pihaknya juga akan memasukkan produk-produk dari rumah tangga industri masuk ke ritel modern.
Disinggung mengenai curhatan dari pelaku UMKM yang mengaku kerap kesulitan menembus ritel modern, dikarenakan tergantung dari jumlah produksinya.
"Kita juga akan masukkan seperti Alfamart, Indomaret dengan mendorong adanya Perda (Peraturan Daerah), jadi masing-masing tenan sekian persen produk UMKM yang ada di PPU," tutup Zainal.