BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Sebuah toko emas di kawasan Muara Rapak, Balikpapan, mengalami kerugian besar akibat dugaan pencurian perhiasan oleh seorang wanita, yang berpura-pura menjadi pembeli.
Insiden tersebut terungkap melalui rekaman CCTV yang menangkap aksi pelaku. Menurut Halwa, salah satu karyawan toko, kejadian ini berlangsung pada 3 Oktober 2024 lalu.
"Teman saya yang melayani pelaku pertama kali. Dia datang dengan seseorang, namun saya tidak tahu apakah ada orang lain," kata Halwa, Selasa (8/10/2024).
BACA JUGA:Warga Keluhkan IGD Penuh, Rumah Sakit Pastikan Tidak Ada Lonjakan Pasien yang Mengkhawatirkan
BACA JUGA:Kasus Gondongan di Sekolah Meningkat, Dinkes Balikpapan Tegaskan Bukan Wabah Berbahaya
Wanita tersebut diduga menjalankan aksinya dengan modus membeli beberapa barang. Tapi secara diam-diam, dia menyelipkan perhiasan lainnya. Lalu tampak perempuan yang berada disebelahnya mengambil perhiasan yang telah ia sembunyikan tersebut.
Dari rekaman CCTV, terlihat bahwa pelaku pertama kali memilih cincin dan membelinya bersama kalung, sebelum kemudian pindah ke meja lain dan mengambil barang lain secara diam-diam.
"Dia mencuri, lalu membeli, lalu mencuri lagi. Mungkin tiga kali. Barang yang hilang itu cincin, kalung, dan gelang," tambah Halwa.
Kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 100 juta, dengan total berat perhiasan yang hilang sekitar 80 gram.
BACA JUGA:DLH Balikpapan Cabut 50 TPS di Pinggir Jalan, Diganti Pakai Kontainer
BACA JUGA:Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus, Polisi Amankan Sabu 7,2 Gram
"Kalau di total, sekitar 80-an gram. Mungkin lebih dari Rp 100 juta, karena harga per gram sudah lebih dari Rp 1 juta. Jadi kerugiannya pasti lebih dari itu," jelas Halwa.
Meskipun ada karyawan lain yang menyaksikan aksi tersebut, mereka tidak menyadari bahwa ada perhiasan yang hilang.
"Saya tidak melihat ada barang besar yang diambil saat itu. Ternyata setelah dicek dari CCTV, ada barang yang hilang. Mungkin saat itu kami tidak memperhatikan dengan teliti. Pelaku memang lihai," kata Halwa.
Laporan resmi kepada pihak kepolisian baru dibuat sehari setelah kejadian, setelah upaya menemukan pelaku melalui media sosial tidak berhasil.