Samarinda Waspada, 120 Pelajar Tertular Penyakit Gondongan

Senin 30-09-2024,19:46 WIB
Reporter : mayang
Editor : Baharunsyah

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Sejumlah siswa sekolah di Samarinda terkena penyakit Gondongan yang meningkat selama awal September 2024.

Penyakit ini menjadi sorotan setelah beredarnya surat edaran dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, terkait pencegahan dan penanganan kasus gondongan yang melonjak di beberapa sekolah dalam 3 minggu terakhir.

Penyakit Gondongan ini juga dikenal dengan nama Mumps. Atau Parotitis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus golongan Paramyxovirus, yang menyerang kelenjar parotis atau kelenjar air liur.

Infeksi ini menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis, dan gejala umum yang muncul.

BACA JUGA:Pembangunan IKN Jadi Peluang Samarinda Tekan Angka Pengangguran

BACA JUGA:Dies Natalis Ke-62, Unmul Kukuhkan 4 Guru Besar

Di antaranya seperti demam, nyeri sendi, batuk, pilek, mulut kering, hingga hilang nafsu makan. Serta timbulnya pembengkakan pada sisi leher, dan di bawah rahang.

Masa inkubasi virus ini cukup panjang. Yaitu bisa mencapai 35 hari. Sehingga penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kosasih mengimbau agar masyarakat kembali menerapkan protokol kesehatan.

Sama seperti saat merebaknya pandemi Covid-19. Yakni memakai masker, dan menggunakan thermogun untuk mengukur suhu tubuh.

“Kita terapkan semua protokol kesehatan. Jadi mereka datang harus pakai masker, kalau misalnya panas langsung disuruh pulang,” ucap Ismed saat dikonfirmasi Senin, (30/9/2024).

BACA JUGA:Andi Harun Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Teras Samarinda

Gondongan dapat ditularkan melalui droplet. Alias terjadi kontak erat dengan penderita melalui percikan renik yang disebarkan melalui bersin, bicara, ciuman, dan batuk. Meski secara teknis, penyakit ini tidak terlalu fatal.

Meski penderita penyakit gondongan di Kota Tepian meningkat, namun tidak termasuk dalam kondisi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).

Lebih lanjut, Ismed menerangkan SKDR sendiri merupakan suatu sistem yang memantau perkembangan trend suatu penyakit menular potensial atau wabah dari waktu ke waktu. Seperti demam berdarah, tifoid, dan sejumlah penyakit lainnya.

Kategori :