Oleh karena itu, pertumbuhan kelas menengah menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.
Ferry menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus menumbuhkan dan mengembangkan kelas menengah melalui berbagai kebijakan dan program yang fokus pada peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka.
Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan akses pendampingan usaha, memperbaiki akses terhadap modal, serta memperluas pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi kelompok wirausaha.
Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, sekaligus memperkuat basis ekonomi melalui peningkatan aktivitas kewirausahaan.
“Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan program jaminan kehilangan pekerjaan bagi pekerja formal,” jelasnya.
BACA JUGA : Pemerintah Bakal Menyeragamkan Kemasan Rokok Menjadi Polos, Pengusaha Menolak
Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan sosial yang lebih baik bagi para pekerja, sehingga jika mereka kehilangan pekerjaan, mereka tetap memiliki dukungan finansial yang memadai.
Jaminan program ini tidak hanya memberikan keamanan bagi para pekerja, tetapi juga berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Dengan berbagai kebijakan yang terukur dan strategis, baik di sektor ekonomi, moneter, maupun sosial, pemerintah Indonesia optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi yang ambisius, yaitu 6-8%, dapat tercapai pada tahun 2025.
Lebih dari itu, pemerintah juga berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan yang inklusif, yang tidak hanya terfokus pada angka-angka makro ekonomi, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kemiskinan.
“Pemerintah berkeyakinan bahwa dengan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan alam, serta memperkuat kelas menengah, Indonesia akan berada pada jalur yang tepat untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi utama di kawasan Asia dan dunia,” tutupnya.