BERAU, NOMORSATUKALTIM - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau berupaya maksimal dalam memulihkan sistem kelistrikan di Tanjung Redeb usai mengalami gangguan di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sambaliung pada Selasa malam (17/9), sekitar pukul 21.00 WITA.
Pemulihan total dilakukan hingga 100 persen pada Rabu (18/9), pukul 03.00 WITA.
Gangguan ini terjadi saat pemeliharaan rutin dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lati, yang mengakibatkan penurunan daya sebesar 6 Mega Watt pada sistem kelistrikan Tanjung Redeb.
“Tim di lapangan langsung bergerak cepat untuk melakukan upaya pemulihan kelistrikan akibat gangguan di PLTD Sambaliung. Alhamdulillah, sistem kelistrikan berhasil dipulihkan secara bertahap hingga normal 100 persen," ujar Rizki Rhamdan Yusup, Manager PLN UP3 Berau.
BACA JUGA: Ratusan Masyarakat Demo di Kantor PLN, Tuntut Copot Jabatan Manajer PLN UP3 Berau
BACA JUGA: Tuntaskan 18 Program, Bupati Sri Tinjau Sejumlah Proyek Pembangunan
Rizki menambahkan, sistem proteksi PLN secara otomatis bekerja untuk memutus aliran listrik dari pembangkit saat terjadi gangguan. Langkah ini dilakukan untuk menghindari potensi kerusakan lebih lanjut.
"Sistem proteksi PLN bekerja saat gangguan terjadi untuk mengamankan sistem kelistrikan dari kerusakan yang lebih besar," jelasnya.
Saat ini, PLN sedang melakukan evaluasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti gangguan tersebut sebagai langkah pencegahan di masa mendatang.
“Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat agar PLN dapat terus menghadirkan kelistrikan yang andal di Tanjung Redeb dan sekitarnya,” tambah Rizki.
BACA JUGA: Bangun Rumah Sendiri Dipungut Pajak 2,4 Persen, Stafsus Menkeu Tanggapi Protes Netizen
BACA JUGA: Kebakaran Besar Hanguskan Gudang Perabotan Plastik di Kawasan Bukit Cinta Balikpapan
Sebelumnya, pemadaman listrik yang terjadi ini menimbulkan keresahan di kalangan warga, termasuk ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat di Berau.
Mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor PLN UP3 Berau, Jalan SA Maulana, sebagai bentuk protes terhadap seringnya terjadi pemadaman listrik di wilayah tersebut.
Dalam aksinya, para demonstran juga meminta PLN memberikan kompensasi kepada pelanggan yang terdampak akibat pemadaman listrik yang sering terjadi di Kabupaten Berau.