Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi saat meninjau lokasi "kampung narkoba". (Andrie/Disway) === Balikpapan, Diswaykaltim - Sulitnya mengungkap kasus narkoba di Gunung Bugis disebutkan oleh Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi, Kamis (9/1). Selain lokasi terjal dan sempit, informasi yang dihimpun pun sangat minim ketika berada di lokasi. Sedikitnya ada dua ketua RT yang mengaku sering mendapatkan intimidasi dari mereka yang menjadi otak peredaran narkoba dikawasan Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat ini. Bahkan warga yang ingin melapor ke polisi mendapat ancaman. Salah satu ketua RT di Gunung Bugis, sebut saja Donwori, mengatakan, dirinya sering diawasi anak buah bandar. Ia pernah didatangi dua preman, lantaran dianggap melaporkan adanya transaksi jual beli narkoba di lingkungannya. "Kami sering mendapat ancaman. Apalagi saat polisi datang seperti ini," ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (9/1). Dengan kondisi seperti ini, maka tak ayal Donwori lebih memilih “tutup mata” terhadap transaksi narkoba di lingkungannya. Alasan keselamatan diri beserta keluarganya yang paling diutamakan olehnya. "Saya jadi ketua RT hanya urus administrasi. Enggak boleh lapor apa-apa oleh mereka," jelasnya. Bihepi, bukan nama sebenarnya, juga pernah mendapatkan perlakuan buruk dari bandar narkoba di Gunung Bugis. Padahal Bihepi merupakan orang lama di kawasan itu, tapi semenjak orang yang disebut bandar narkoba masuk ke kawasan tersebut, seluruhnya seolah-olah diatur oleh mereka. "Saya lahir dan besar di sini. Tapi sejak bandar itu ada, kami diatur mereka. Kami sama-sama tahu saja. Asal tidak mengganggu mereka, kami aman-aman saja," ujarnya. Disinggung mengenai keterlibatan warganya dengan jual beli sabu, Bihepi tidak menampik hal tersebut. Pasalnya ada saja kasus yang menjerat warganya yang berkaitan dengan narkoba. "Ya ada saja. Bapaknya ditangkap, anaknya yang melanjutkan. Anaknya ditangkap, istrinya melanjutkan jadi penjual narkoba," jelasnya. Bahkan Bihepi menjelaskan, anak-anak di kawasan Gunung Bugis ini ada beberapa yang menjadi kurir. "Anak kecil di sini ada saja yang disuruh mengantar ke pembeli," tambahnya. Seperti diketahui, aparat mengakui di lokasi ini warganya tertutup jika ada transaksi narkoba. Padahal saat dilakukan peninjauan di Gunung Bugis, polisi menemukan ratusan plastik yang biasa digunakan membungkus sabu berhamburan di tanah, serta sisa-sisa bong, dan alat timbangan sabu yang tercecer. Di kawasan Gunung Bugis terdapat tujuh RT. Sepanjang 1 kilometer jalan di Gunung Bugis ini diduga kuat banyak "sniper" yang ditugaskan untuk memantau polisi atau aparat terkait. (bom/hdd)
Anak Kecil Jadi Kurir Narkoba
Kamis 09-01-2020,22:58 WIB
Editor : Disway Kaltim Group
Kategori :