Statistik penguasaan bola juga menjadi perhatian. Dalam pertandingan semifinal melawan Malaysia, Indonesia hanya mampu menguasai bola sebesar 40 persen, sementara Malaysia mencapai 60 persen.
Thailand, dengan gaya bermain yang lebih terorganisir dan kemampuan penguasaan bola yang baik, dianggap bisa mengontrol permainan lebih baik daripada Indonesia.
Dengan berbagai kelemahan tersebut, Soha menyimpulkan bahwa Indonesia hanya memiliki satu keunggulan utama, yaitu bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh dari penonton.
Meskipun demikian, Soha tetap meragukan kemampuan Indonesia untuk mengatasi Thailand dan memenangkan pertandingan final.
BACA JUGA: Alasan Jokowi Gunakan Motor saat Resmikan Jembatan Pulau Balang
"Pada dasarnya, satu-satunya keunggulan Indonesia U19 atas Thailand adalah bermain di kandang sendiri. Namun dengan banyaknya keterbatasan, anak asuh pelatih Indra Sjafri punya alasan untuk khawatir. Besok malam, jika Indonesia harus menanggung akibatnya dan memberikan gelar juara kepada Thailand, hal itu tidak mengherankan," tulis Soha, dilihat redaksi Nomorsatukaltim, pada Senin (29/7/2024).
Kenangan Manis di Jatim
Pelatih kepala Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, tentu menyadari tantangan besar yang dihadapi timnya. Dalam konferensi pers setelah semifinal, Indra mengungkapkan harapannya agar Jawa Timur (Jatim) kembali menjadi tempat keberuntungan baginya.
BACA JUGA: Pelatih Malaysia Klaim Timnya Berhasil Mendikte Indonesia, tapi Kendor di Babak Kedua karena Hal ini
Sebelumnya, pada tahun 2013, Indra Sjafri berhasil membawa Timnas U-19 Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19 di Sidoarjo.
"Saya bersyukur kita bisa ke final. Seperti yang saya sampaikan kemarin, ini final kedua saya di Jawa Timur dan mudah-mudahan Jawa Timur menjadi kota yang baik untuk saya," kata Indra.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan penuh dari suporter, diharapkan Timnas U-19 Indonesia dapat memberikan performa terbaik mereka dan meraih kemenangan di final Piala AFF U-19 2024 melawan Thailand.