Jelang Nataru, Stok Sembako Cukup

Rabu 18-12-2019,13:09 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

TANJUNG SELOR, DISWAY - Memastikan ketersediaan stok pangan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara bersama Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) Sub Wilayah Tarakan dan Karantina Pertanian Kelas II Tarakan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke perbelanjaan di Tarakan. Kepala DPKP Kaltara, AM Santiaji Pananrangi mengatakan, rutinitas yang tiap tahun dilakukan itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan. Utamanya jika menjelang perayaan hari besar keagamaan. “Dari hasil sidak, sejumlah tim menyatakan stok bahan pokok aman atau masih cukup tersedia dengan harga yang stabil. Meliputi beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan sayuran,” katanya, Selasa (17/12). Dengan sidak ini, diharapkan dapat menghindari gejolak harga di pasar. DPKP Kaltara juga telah mengupayakan pengecekkan di lapangan seperti pasar, toko dan agen. “Tindakan juga akan diambil seandainya didapati pedagang, agen maupun toko yang nakal,” jelas Santiaji. Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar berbelanja dengan bijak. Karena stok bahan pokok jelang tutup tahun ini masih tergolong cukup. “Kegiatan ini akan kita lanjutkan ke kabupaten/kota yang ada di Kaltara, tapi waktu dan tempat masih dirahasiakan, yang pastinya segera kami laksanakan,” tambahnya Sementara selain sidak pada stok dan ketersediaan bahan pokok, juga dilakukan pemeriksaan pada sejumlah bahan pangan terutama pada masa kedaluwarsa, izin edar dan sertifikasi halal pada makanan olahan. Tidak hanya di Tarakan, pemeriksaan juga dilakukan di Tanjung Selor. Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara, menggelar Razia di beberapa toko yang ada di Tanjung Selor. Kepala Loka POM di Kota Tarakan, Musthofa Anwari, mengatakan kegiatan razia bersama ini dalam rangka memberikan rasa aman kepada masyarakat atas produk pangan yang beredar. “Razia kali ini, kita lakukan pembinaan kepada penjual. Dan kita juga mencari tahu asal produk-produk tersebut diambil. Selanjutnya kami bisa mengambil penegakan hukum dengan penindakan, artinya masuk ke ranah hukum,” ungkapnya. Dalam razia tersebut ditemukan produk-produk tanpa izin edar, produk yang kadarluarsa, dan produk yang kemasannya rusak atau penyok. “Produk tanpa izin edar itu kita tidak tahu mutu dan keamanannya, karena tidak lewat importir resmi dan terdaftar. Hari ini yang banyak kita temukan produk dari Malaysia seperti apollo dan milo,” terang Musthofa. Dijelaskan juga, produk kaleng yang penyok agar tidak dijual kepada masyarakat. Musthofa meminta agar penjual segera meretur produk-produk tersebut. “Makanan kaleng tidak boleh ada udara di dalamnya. Walaupun belum kadarluarsa, kalau kalengnya penyok dapat menyebabkan adanya udara di dalam kaleng. Ini yang menjadi penyebab keracunan makanan botulinum,” jelasnya. (hms)

Tags :
Kategori :

Terkait