Tantangan Baru Kota Penyangga IKN, Indikasi Kepadatan dan Kemacetan di Balikpapan

Senin 18-03-2024,18:00 WIB
Reporter : Chandra
Editor : Tri Romadhani

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kota Balikpapan, yang terletak di Kalimantan Timur, telah dipilih sebagai salah satu kota penyangga untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) baru Indonesia.

Sebagai kota penyangga, tentunya berdampak pada pertumbuhan penduduk, pertambahan angka kendaraan, ekonomi dan lain sebagainya.

Adapun untuk data kependudukan terbaru yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri menunjukkan pertumbuhan penduduk yang signifikan di kota Balikpapan.

Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB) untuk semester I tahun 2023, jumlah penduduk yang tercatat adalah sebanyak 733.396 jiwa. 

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Balikpapan, Tirta Dewi mengatakan bahwa angka tersebut meningkat menjadi 738.532 jiwa pada semester II tahun yang sama, menandakan peningkatan sebesar 5.136 jiwa.

“Peningkatan ini mencerminkan jumlah penduduk permanen yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Balikpapan,” ungkap Tirta pada Senin (18/3/2024).

Sementara itu, menurut keterangannya peningkatan jumlah penduduk ini diwarnai dengan jumlah pekerja yang hadir di kota Balikpapan sebagai penduduk non-permanen. 

“Meskipun kehadiran mereka terlihat jelas di lapangan, banyak di antara mereka yang secara administratif belum terdata atau terlaporkan,” tambahnya.

Kenaikan jumlah penduduk permanen dan non-permanen ini, kata Tirta, menunjukkan dinamika sosial dan ekonomi yang bergerak cepat di Balikpapan. Hal tersebut seiring dengan perkembangan industri dan peluang kerja yang terus berkembang. 

“Pemerintah kota, bersama dengan instansi terkait, terus berupaya untuk mengintegrasikan data penduduk non-permanen ke dalam sistem kependudukan. Guna memastikan semua warga mendapatkan akses layanan publik yang setara,” tandasnya.

Sementara itu, faktor lain yang menjadi dampak Kota Balikpapan sebagai kota penyangga ini adalah semakin ramainya kendaraan, karena banyaknya orang berdatangan ke kota ini.

Terutama yang bekerja di sektor-sektor proyek. Tentunya juga berakibat pada kemacetan di beberapa titik.

Terpisah, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki mengatakan bahwa penyebab kemacetan itu ada beberapa faktor, diantaranya adalah kenaikan jumlah kendaraan bermotor, faktor ruas jalan seperti adanya perbaikan di jalan-jalan tertentu dan juga akibat dari antrean panjang di beberapa SPBU.

“Kami sampaikan ke Kasatlantas, untuk solusinya dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Tapi hanya untuk meminimalisir kemacetan yang ada. Jadi sementara,” ujar Kombes Pol Rifki.

Ia juga berpendapat bahwa kemacetan ini adalah dampak dari kemajuan pembangunan kota.

Kategori :