Hasil Pilpres 2024 Dianggap Curang, JMP Kaltim Sebut Negara Dalam Penyimpangan Demokrasi

Kamis 29-02-2024,07:00 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Hariyadi

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Relawan Jangkar Merah Putih (JMP) Kaltim menyatakan bergabung dengan gerakan menolak hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang dianggap curang.

Diketahui, reaksi penolakan hasil Pilpres 2024 disuarakan oleh pasangan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

BACA JUGA: Pj Gubernur Kaltim Sidak Dua OPD, Temukan Pejabat dan Staf 'Kompak' Tidak Ngantor

Relawan pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Kaltim ini menilai Pilpres 2024 telah diwarnai banyak praktik kecurangan.

Bahkan mereka tidak puas dengan hasil perolehan suara dari pasangan Capres nomor urut tiga yang jauh dari harapan.

BACA JUGA: Bawaslu RI Terima 1.271 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024

Ketua DPD II JMP Kaltim, Filemon Balada Santosa mengatakan, penyalahgunaan wewenang dari Presiden Joko Widodo telah mengkhianati rakyat Indonesia melalui praktik Pemilu curang dengan cara korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). 

Menurut dia, praktik KKN dalam Pemilu 2024 sudah merusak tatanan yang berkeadilan.

"Demokrasi harus diselamatkan, negara dalam keadaan menyimpang dari arah demokrasi," kata Filemon di Samarinda, Rabu (28/2/2024).

BACA JUGA: Pembangunan Stadion Olympic Mini Teluk Bayur Berlanjut, Tribun Penonton akan Ditambah

"Kami Menolak cara-cara curang Pemilu 2024 yang dilakukan oknum rezim yang melibatkan penyelenggara pemilu," sambungnya.

JMP Kaltim juga mendesak DPR RI untuk segera menggulirkan hak angket dan memanggil Presiden Jokowi untuk diperiksa.

BACA JUGA: Menakar Masalah Sampah di Paser, Masyarakat Selalu Disalahkan

"Kami juga meminta DPR RI untuk memanggil dan memeriksa semua komisioner KPU yang terlibat pada pemilu curang," tegasnya.

Sebagai informasi, reaksi penolakan hasil Pilpres 2024 ini tidak hanya muncul dari relawan pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kategori :