Samarinda, Disway Kaltim - Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kaltim langsung tancap gas ketika penjurian dengan sistem IT mulai menjamah Asia. Kaltim jadi daerah pertama yang menggelar pelatihan juri berbasis IT. Ketua Pengurus Provinsi PDBI Kaltim Akhmad Albert menjelaskan jika pelatihan ini adalah bentuk persiapan dini. Mengingat mendatang, sistem penjurian drum band di Indonesia akan menggunakan sistem IT. "Pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas juri kita. Sangat penting agar cabor kita lebih baik kedepannya. Terlebih sistem IT sudah berlaku di Indonesia," katanya. Pelatihan yang berlangsung dua hari 11-12 Desember 2019 itu diikuti oleh 26 juri lokal dari berbagai daerah di Kaltim. Selanjutnya, para juri yang ikut pelatihan, akan melakukan ujian. Jika lulus, baru diperbolehkan lagi menjadi juri. "Kalau ada juri tak bisa menggunakan IT, maka dianggap tak bisa menjadi juri lagi. Nanti mereka akan ikut ujian. Yang tidak lulus, berarti belum boleh jadi juri," lanjutnya. Penggunaan sistem IT dalam penjurian drum band bukanlah bentuk 'keren-kerenan' semata. Melainkan memang untuk menekan potensi angka kecurangan. "Sistem IT sekarang sangat penting untuk mengurangi penilaian yang tidak benar. Jadi bisa menilai dengan seobjektif mungkin. Kalau masih manual, kan masih bisa tanda kutip. Kalau IT tidak bisa lagi," tutupnya. Saat ini Pengorov PDBI Kaltim tengah menggelar Kejurprov drum band terhitung sejak tanggal 12-16 Desember mendatang. (ava/hdd)
Juri Drum Band Kini Harus Melek IT
Jumat 13-12-2019,20:16 WIB
Editor : Disway Kaltim Group
Kategori :