BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Pekan depan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan kembali ke Kalimantan Timur (Kaltim) untuk melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama di sejumlah proyek pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).
Diungkapkan oleh Juru Bicara Otorita IKN (OIKN), Troy Pantouw bahwa groundbreaking tahap ketiga proyek IKN dilakukan pada 20 dan 21 Desember 2023 mendatang.
"Groundbreaking tahap tiga pada 20 dan 21 Desember 2023,” ujar Troy Pantouw dalam konferensi pers Perkembangan Investasi di IKN, Jumat (15/12/2023).
Sebelumnya, Deputi Investasi dan Pendanaan OIKN Agung Wicaksono menyatakan groundbreaking tahap tiga rencananya digelar pekan depan.
"Insya Allah minggu depan, sekitar tanggan 20-an (Desember)," kata Agung dikutip dari Antara, Selasa (12/12/2023).
Kata Agung, tepatnya mengikuti arahan dari Istana Negara atau disesuaikan dengan jadwal Presiden Jokowi.
Agung menuturkan, terdapat tiga sektor yang akan dilakukan peletakan batu pertama tahap ketiga di IKN. Meliputi sektor hijau, sektor lembaga negara pendanaan non APBN serta ekosistem yang melengkapi sumbu kebangsaan.
"Yang pertama green, artinya proyek-proyek penghijauan, ada reboisasi di sekitar sumbu kebangsaan,” ujarnya.
Pada sektor kedua yakni proyek penguatan dan pembangunan ekosistem di Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) yang berupa properti hunian, hotel dan rumah sakit.
"Rumah sakit pemerintah diarahkan untuk melayani masyarakat contoh Kemenkes untuk jantung dan stroke,” katanya.
Sektor ketiga adalah proyek gedung lembaga pemerintahan yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan lembaga sektor pertahanan.
"Kemarin kan sudah ada BI, kali ini ada LPS. Juga kalau tidak salah dari sektor pertahanan TNI/Polri bisa memulainya," ucap Agung.
Berdasarkan data yang dipaparkan, hingga kini OIKN telah melakukan dua kali "groundbreaking" proyek di IKN, yang meliputi tahap pertama dilaksanakan pada 21-22 September 2023 dengan nilai investasi Rp23,1 triliun.
Sementara ada tahap kedua yang dilakukan pada 1-2 November 2023 dengan nilai investasi senilai Rp12,5 triliun.