Samarinda, nomorsatukaltim - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) menggelar Pembukaan Syahrul Lughah, di Auditorium 22 Dzulhijjah Kampus II UINSI, Rabu (25/10/2023). Acara tersebut diadakan dalam rangka memperingati hari Bahasa Arab Sedunia
Bahasa Arab sendiri merupakan salah satu ilmu yang harus dipelajari terutama untuk peguruan tinggi Islam. "Pengajar dan mahasiswa-mahasiswi prodi pendidikan bahasa Arab agar kedepannya bisa cinta dan berbahasa Arab," ujar Wakil Rektor 1 UINSI Prof Dr Natsir dalam sambutannya
Selain itu, bahasa Arab juga berguna untuk mahasiswa-mahasiswi di masa depan. Natsir juga menuturkan bahwa keberadaan bahasa arab juga untuk mendapatkan peluang kerja di dunia internasional.
Natsir juga memberi saran agar bisa membuat peserta yang mengikuti kegiatan bisa lebih memamahami bahasa Arab. "Banyak hal yang bisa dilakukan seperti lomba menerjemahkan bahasa Indonesia-Arab, lomba baca kitab kuning, cerdas cermat, dan pelatihan penulisan skripsi bahasa Arab."
Acara ini merupakan wadah agar bahasa Arab bisa dipahami oleh masyarakat terutama kalangan pelajar terhadap karya. "Tingkatkan terus kegiatan ini, bahasa sangat penting meningkatkan pemahaman literatur khususnya bahasa Arab," kata Dr. Muchammad Eka Mahmud, M. Ag Dekan FTIK IUNSI Samarinda.
Dia juga mengapresiasi dukungan yang diberikan semua pihak.
Sementara itu, Seketaris Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kaltim, Dasmiah turut hadir mewakili Pj Gubernur Kaltim. "Kegiatan ini juga seharusnya bisa menjadi langkah penting dalam melestarikan bahasa Arab. Menjadi momentum dalam mencintai bahasa Arab dan bisa memahami bahasa Arab memiliki nilai strategis internasional seperti bidang bisnis," katanya singkat.
Adapun pemateri dalam kegiatan ini adalah Khodijah Nur Tsalis, Lc, MA. Dia memaparkan terdapat empat kemampuan agar bisa menguasai bahasa Arab untuk tingkat perguruan tinggi.
"Meningkatkan kemampuan pendengaran. Memulai dengan mendengarkan lagu anak-anak bisa menjadi dasar pemahaman bahasa Arab," ujarnya.
"Banyak menonton ceramah dan debat dilakukan langsung oleh orang Arab, juga memperhatikan pelafalan dengan penekanan ketika berbicara," sambung Khodijah.
Perempuan berjilbab ini menambahkan siapa pun bisa meningkatkan kosa kata pada bacaan bahasa Arab yang ada di koran. Selain itu menulis sebuah kata dapat membantu mahasiswa-mahasiswi menulis skripsi, jurnal, dan karya ilmiah. Tentunya memperdalam sebuah bahasa dibutuhkan lingkungan yang bisa membantu mahasiswa-mahasiswi hingga pengajar.
"Tentukan hari dan kawasan untuk berbahasa Arab, juga dapat dibantu dengan native speaker dengang mengisi waktu yang kosong. Lalu ada lingkungan visual yang bisa dilihat melalui papan pengumuman dengan poster berbahasa Arab," tutup Khodijah.