Nomorsatukaltim.com - Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud dan Kepala Dinas PU Balikpapan, Rita Latif, keduanya hadir dalam agenda Parlemen Balikpapan, kemarin. Mereka hadir dalam agenda sidang Paripurna, mendengarkan nota penjelasan walikota Balikpapan terkait lima Raperda.
Meski tak datang bersamaan ke kantor Parlemen Balikpapan, namun, Rahmad dan Rita punya cara mengelak yang serupa. Walikota Balikpapan dan Kepala Dinas PU sama-sama menghindari wartawan saat ditanya ihwal proyek penanganan DAS Ampal MT Haryono.
Mega proyek yang menelan anggaran Rp 136 miliar, menjadi salah satu program prioritas Rahmad Mas'ud itu terus-terusan dikeluhkan warga sekitar proyek.
Tanggapan keduanya menjadi hal yang dinanti publik. Keduanya punya peran untuk memutuskan nasib proyek amburadul itu.
Aktivitas serampangan membuat warga dan pelaku usaha terdampak proyek perlu kejelasan. Apakah PT Fahreza selaku pelaksana proyek DAS Ampal dipertahankan atau diputus kontraknya.
Walikota dan Kepala Dinas kuncinya.
Rita Latif datang lebih dahulu, dan mengaku terburu-buru untuk masuk ke ruang rapat paripurna dewan. Ia bilang ingin fokus rapat. Setelah selesai rapat baru wawancara.
"Nanti saja, saya ke sini untuk rapat paripurna," katanya sembari menjauh.
Tak lama berselang, Walikota Balikpapan tiba didampingi ajudannya. Orang nomor satu itu mengelak untuk menerangkan tindakan yang dilakukan Pemkot Balikpapan.
"Tanya PU nya. Yah tanya PU nya," ucap Wali Kota Balikpapan yang tak memiliki wakil, berlalu masuk ruang Paripurna dewan.
Sejam berlalu, Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian nota penjelasan Wali Kota Balikpapan atas lima Raperda selesai dilaksanakan.
Media ini mencoba ulang mewawancara Walikota Balikpapan. Mempertanyakan kejelasan nasib pelaku usaha dan warga sekitar atas dampak yang ditimbulkan proyek DAS Ampal.
Namun sayang, Walikota Balikpapan tetap menghindar. "Mau ke bandara kita. Nanti ke PU aja," ujarnya berlalu. (*)
Reporter: Adhi Suhardi