Belum sampai lima jam, keduanya sudah mencapai kata sepakat. Kini, tentu, semua geothermal di 9 lokasi itu sudah jadi. Buktinya Indonesia sudah bisa menjadi nomor dua dunia. Atau belum.
Indonesia memang punya potensi geothermal terbesar di dunia. Ada angka yang menyebut 16.000 MW. Tapi saya ragu itu. Mungkin 10.000 MW. Tidak semua yang dibilang mengandung panas bumi benar-benar bisa mendapatkan panas. Kadang sudah telanjur mengebor sumur dengan biaya Rp 70 miliar yang didapat pepesan kosong.
Jenis panas bumi yang dimiliki Indonesia tidak sama dengan yang lagi kita bicarakan. Geothermal kita hanyalah yang dari perut gunung berapi. Sumber panasnya tidak terlalu jauh di dalam bumi. Dengan mengebor 1,5 km sudah menemukan panas yang dicari.
Tidak semua negara punya keberuntungan seperti Indonesia.
Itu dulu.
Dengan keberhasilan uji coba di Amerika bulan lalu, semua negara punya panas bumi. Termasuk Indonesia. Hanya saja, itu tadi, ngebor sumurnya harus lebih dalam. Perlu biaya lebih besar. Perlu alat bor yang kebandelannya melebihi kepala batu. Tidak bisa lagi hanya dengan seorang Inul Daratista. Mata bornya harus terbuat dari diamond. Berlian. Lebih keras dari batu. Itu sudah biasa di dunia geologi. Berlian tidak hanya untuk perhiasan. Diamond justru untuk menembus batu keras di kedalaman 15 km di perut bumi.
Batu itu, seberapa pun kerasnya, masih punya pori-pori. Kalau air bisa dimasukkan ke lubang batu itu, lalu ditekan, airnya akan merayap ke mana-mana. Menjadi air panas.
Pengeboran pertama dimaksudkan untuk memasukkan air dari atas bumi. Ke perut bumi. Lewat lubang sedalam 15 km. Sambil airnya ditekan. Agar mampu memasuki retakan dan pori batu lebih banyak.
Lalu diperlukan pengeboran lain di jarak tertentu dari sumur pertama. Fungsinya: untuk menyedot air panas yang berkeliaran di pori-pori batu. Dinaikkan ke permukaan bumi. Wujudnya sudah bukan air lagi.
Sudah berubah menjadi uap. Uap itulah yang dipakai menggerakkan turbin. Turbin menggerakkan generator. Generator menghasilkan listrik.
Uji coba yang berhasil itu dilakukan di negara bagian Nevada. Di sisi utara Nevada. Dari kota Reno ke ke arah timur. Air yang diinjeksikan ke lubang batu panas itu mencapai 63 liter/detik. Menghasilkan listrik 3,5 MW. Cukup 7.000 rumah skala Amerika.
Itu memberikan optimisme besar dunia. Siapa tahu kelak, Anda akan mengebor sendiri di belakang rumah Anda. Untuk keperluan listrik rumah Anda. Demikian juga tetangga Anda. Dan semua orang di dunia.(Dahlan Iskan)