Ekonom: El Nino Bisa Ancam Ketahanan Pangan

Sabtu 08-07-2023,16:38 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com – Ekonom Bank DBS mengingatkan ancaman El Nino yang akan terjadi di Indonesia, pada Agustus mendatang. Ancaman itu, terutama akan berdampak di sektor pertanian dan ketahanan pangan. Head of Research DBS Group Maynard Priajaya Arif mengatakan El Nino tahun ini diperkirakan bakal separah 2015 lalu. Ancaman kekeringan bakal berdampak pada produksi hasil pertanian dan juga harga-harga di pasar. Namun, ia menyebut dampak El Nino terhadap kenaikan harga biasanya agak delay. Ia mencontohkan tahun 2015, kenaikan harga gula tak seketika terasa ketika El Nino menerjang. "Ada beberapa hal yang pemerintah lakukan untuk menjaga stabilitas pangan. Impor untuk menjaga ketersediaan pasokan. Apakah perlu? Tergantung bahan pangan apa, tapi kan ada beberapa yang selalu dijaga, termasuk beras," tuturnya, Jumat (7/7/2023). Maynard, sebagaimana dilaporkan CNNIndonesia, menyebut pemerintah tidak perlu mengimpor semua jenis bahan pokok. Ia mencontohkan pemerintah tinggal mengalokasikan hasil olahan sawit untuk kebutuhan ekspor, bioetanol, dan minyak goreng dalam negeri. Meski begitu, pemerintah perlu mempertimbangkan gejolak harga di negara importir. Sebab, bisa jadi ada faktor tak terduga selain peristiwa El Nino, termasuk perang. Senior Economist DBS Radhika Rao mengatakan pemerintah sudah bersiap menghadapi guncangan El Nino. Namun, fenomena itu tak akan berdampak terlalu dalam terhadap inflasi. "Sebenarnya dalam delapan hingga sembilan tahun terakhir, kita belum terlalu banyak melihat dampak inflasi karena peristiwa El Nino," beber Radhika. Selain ancaman El Nino, dua ekonom DBS mewanti-wanti perputaran uang jelang Pemilu 2024. Apalagi, investor biasanya bersikap wait and see menunggu siapa pengganti Jokowi "Kami pikir investasi asing agar bergerak perlahan, tidak melambat, tetapi tidak ada penyegaran. Mereka (investor) umumnya akan menunggu hasil pemilu," ujar Randhika. Maynard mengatakan kandidat calon presiden Indonesia sudah cukup jelas, meski pendaftaran masih lama. Terlepas dari siapa penerus Jokowi, ia menekankan hal paling penting adalah menjaga stabilitas pemilu. Meski begitu, ia menyebut pemilu bisa berdampak positif pada perekonomian Indonesia, terutama di masa kampanye. Kucuran duit dari kandidat dan partai politik diramal bakal mulai terasa efeknya di kuartal IV 2023. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait