Ketua DPRD
Minggu 02-07-2023,08:09 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah
KETUA DPRD ini diborgol di depan istri dan anak-anaknya. Kamis lalu. Dibawa ke penjara federal. Hari itu ia dijatuhi hukuman 20 tahun.
Kejahatannya: membidani keputusan lahirnya Perda No 6 tahun 2019. Yakni sebelum satu tahun ia menjabat ketua DPRD kali kedua.
Perda itu sendiri bisa disahkan karena ada gizi sebesar USD 60 juta di baliknya. Setara dengan rupiah 1 triliun. Inilah, kata media di sana, Perda terburuk sepanjang sejarah.
Ini juga dianggap sebagai korupsi terbesar yang pernah terjadi di negara bagian Ohio.
Sebagai orang yang pernah belajar tentang koran daerah di Ohio, saya tahu ada perusahaan listrik swasta di sana: First Energy Corp. Di Amerika memang tidak ada perusahaan listrik negara. First Energy memiliki 3.500 MW pembangkit listrik. Tapi juga membawahkan pembangkit listrik milik perusahaan lain. Total kapasitasnya menjadi 16.000 MW. Termasuk yang nuklir dan batu bara.
Ia juga punya jaringan transmisi sekitar 35.000 km. Ia mengalirkan listrik ke negara-negara bagian di timur Ohio: Pennsylvania, Virginia, Virginia Barat, Maryland sampai ke New York. Ia bersaing dengan perusahaan listrik swasta lainnya di daerah-daerah itu.
Jumlah pelanggan listriknya 6 juta –kalah jauh dengan PLN yang punya pelanggan 85 juta. Karyawannya 12.000 orang.
First Energy menjadi perusahaan besar. Ia masuk daftar 500 perusahaan terbesar Amerika –nomor 219 di majalah Fortune.
Perusahaan ini rugi.
Tapi harus bertahan. Tarif listrik harus naik. Pembangkit listriknya harus mendapat subsidi. Baik yang nuklir maupun yang batu bara.
Ia perlu didukung Perda. Artinya: perlu kerja sama dengan DPRD negara bagian Ohio.
Kantor pusat First Energy memang di Ohio. Tepatnya di kota kecil Akron. Tidak jauh di selatan Cleveland. Kalau Anda naik mobil dari Cleveland ke arah Pittsburgh tengoklah ke kanan. Di situlah pula pembangkit nuklirnya.
Ia perlu dana USD 1,3 miliar. Agar perusahaan tetap bisa melayani listrik konsumen. Ada tokoh politik lokal yang bisa diandalkan: Larry Householder. Dari Partai Republik.
Larry pernah jadi ketua DPRD: delapan tahun sebelumnya. Lalu tidak terpilih di pemilu setelahnya. Ia politisi anyaman bambu. Maju lagi. Kalah lagi. Maju terus kalah terus. Sampai akhirnya maju lagi di zaman Presiden Donald Trump. Terpilih. Ia didukung Trump. Kalau bisa duduk lagi di DPRD Larry bisa jadi ketua lagi.
Trump sangat pro energi lama: batu bara. Maka Larry berjuang bersama Trump. Dibantu First Energy –yang akan diuntungkan dengan kebijakan Trump.
Larry juga mengajak 21 calon lainnya untuk berjuang keras jadi anggota DPRD. Tidak hanya mengajak, tapi juga ikut membiayai. Toh ada First Energy.
Tentu bantuan itu tidak secara langsung. Harus tahu cara main seolah bersih. Di sana ada kelompok-kelompok ''independen'' untuk mendukung calon-calon tertentu.
Kelompok seperti itulah yang pekerjaannya mengumpulkan dana dari mana saja. Yakni untuk mendukung program tertentu. Kelompok itu pun mencari siapa calon yang punya program yang sama. Larry dekat dengan satu kelompok bernama Generation Now (GN).
First Energy mengalirkan dana lewat GN. Sampai USD 60 juta. Larry terpilih. Pun yang 21 orang yang ia dukung.
Kelompok ini pun menguasai DPRD Ohio. Perda No. 6 pun diajukan. Lalu disahkan. First Energy mendapat manfaat dari dana sampai 1,3 miliar. Bahkan pembangkit yang pakai batu bara pun dapat subsidi. Apalagi yang nuklir.
Justru subsidi untuk energi terbarukan dikurangi.
Anda tahu: itu sesuai dengan keinginan Presiden Donald Trump. Larry memang mendukung Trump. Trump mendukung Larry.
Saat Trump dilantik sebagai presiden di tahun 2016, Larry hadir. Bersama anaknya. Ia terbang ke Washington DC dengan pesawat jet milik First Energy.
Di Amerika ternyata juga ada jenis korupsi seperti itu. Bedanya: pasti dibongkar. Sampai habis. Tuntas. Tidak ada yang bisa bersembunyi atau disembunyikan. Ketua partai daerah itu pun, oleh dewan juri, sudah dinyatakan bersalah. Tinggal tunggu nilai hukumannya. Mungkin besok. Atau kemarin. Bung Mirza bisa dapat itu lebih cepat untuk Anda.
Tiga yang lain juga tinggal tunggu berapa tahun harus masuk penjara. Sedang dua lainnya lagi dijatuhi hukuman ringan karena langsung mengaku salah: 6 bulan. Yang langsung mengaku bersalah seperti itu tidak perlu diadili. Begitulah sistem hukum di Amerika. Toh sudah mengaku bersalah, untuk apa disidangkan sampai berbulan-bulan.
Ups...masih ada satu lagi yang harusnya ditangkap. Tapi ia sudah mengadili dirinya sendiri: bunuh diri.
Pembela Larry bersikeras agar hukuman itu seharusnya hanya 1 tahun. Larry, katanya, telah mengabdikan hidupnya untuk membela rakyat Ohio. Hukuman 20 tahun terlalu menyiksa istri dan enam orang anaknya.
Apa kata hakim?
"Ia itu bukan mengabdi ke rakyat. Ia mengabdi ke ambisi kekuasaannya."
Soal hakim menyengsarakan istri dan anak-anaknya? "Bukan hakim yang menyengsarakan mereka. Suami dan bapak mereka sendirilah yang menyengsarakan mereka".
First Energy sendiri dijatuhi denda: USD 230 juta. Sahamnya pun jeblok. First Energy kelihatannya sudah kehilangan energi. Ia akan merestrukturisasi usahanya: hanya ingin jadi regulator. (Dahlan Iskan)
Tags :
Kategori :