Menurut Ubaldus, Infrastruktur Jalan di Kutim Jadi Problem Utama

Rabu 03-05-2023,17:43 WIB
Reporter : Iklan Marketing
Editor : Iklan Marketing

Sangatta, nomorsatukaltim.com – Usai menyerap aspirasi masyarakat melalui Reses, Ubaldus Badu, anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dari Fraksi NasDem mengungkapkan rusaknya jalan penghubung antar kecamatan. Menurutnya itu menjadi permasalahan utama bagi daerah ini.

Hal itu diutarakannya Ubaldus Badu setelah selesai Rapat Paripurna ke -5 di Ruang Rapat Utama, Kantor DPRD Kutim, Sangatta, Rabu (03/05/2023). “Salah satunya jalan poros yang merupakan jalur penghubung antara Kecamatan Kaubun dan Kecamatan Karangan. Putus hingga sekarang,” ungkapnya kepada wartawan. Ubaldus menambahkan, jalan tersebut merupakan jalur alternatif yang digunakan masyarakat untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari, seperti sembako. Namun kini, warga terpaksa mencari jalan lain. Yakni melewati jalur perkebunan kelapa sawit. “Terlebih lagi ketika dalam keadaan hujan. Kadang mereka bisa menyeberang antar kecamatan setelah hujan reda. Bahkan harus bermalam untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata Anggota Komisi B ini. Ubaldus menguraikan akibat dari rusaknya jalan tersebut. Dampak yang dirasakan warga adalah naiknya harga bahan pokok. “Terus terang, beras kemasan 25 kg harganya di Kaubun Rp 340.000. Sedangkan di Karangan sekitar Rp 420.000. Begitu juga dengan BBM eceran yang harganya di Kaubun Rp 13.000, tiba di Karangan harganya hampir mencapai Rp 20.000 per liter,” bebernya. Ulbadus Badu menambahkan, terkait pertanian juga terdapat beberapa kendala. Kini petani sangat membutuhkan bibit. Di antaranya bibit sawit, bibit kacang, serta persediaan pupuk. “Penyediaan pupuk secara nasional sekarang tidak ada, pupuk urea, pupuk TSP untuk petani itu sekarang langka untuk dicari. Kami sebagai penyambung lidah masyarakat hanya bisa membantu menyampaikan dan semoga bisa terpenuhi,” harapnya.(adv/dprdkutim23)
Tags :
Kategori :

Terkait