Nomorsatukaltim.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim, Rafiuddin, meminta seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah yang menyangkut bidang limbah bisa terus menggencarkan inovasi terkait pengelolaan sampah. Tujuannya, memanfaatkan limbah dan sampah menjadi hal yang bermanfaat. "Ada beberapa inovasi yang ingin kita kembangkan, salah satunya bekerja sama dengan perusahaan swasta. Misalnya Ciroes, yang aktif soal pemanfaatan sampah," ujar Rafiuddin, Rabu (5/4/2023). Hal itu ia utarakan saat Rapat Kordinasi dan diskusi ihwal pengelolaan sampah. Ciroes, ujarnya, perusahaan swasta yang konsen dalam memanfaatkan limbah menjadi rupiah. Mereka mengumpulkan limbah sampah yang dikumpulkan masyarakat dengan spesifikasi botol plastik. Selanjutnya, sampah itu dihitung sesuai berat timbangan yang didapat, dan bisa menjadi uang. Agenda Rakor digelar DLH Kaltim, di Balroom Meeting Hotel Jatra Balikpapan, Rabu. Rakor dan diskusi itu turut dihadiri Kementerian Lingkungan Hidup dan jajaran DLH kabupaten/ kota se-Kalimantan Timur. Rafiuddin menyampaikan, Rakor selain mendiskusikan inovasi pengelolaan sampah, juga menyamakan persepsi berkaitan UU No. 8 Tahun 2018, ihwal Pengelolaan Sampah. Ia meminta agar pihak terkait bisa menciptakan inovaso-inovasi baru dalam memanfaatkan sampah. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi jam operasional pembuangan sampah yang telah diatur DLH. Sebab, jika pembuangan sampah tidak diatur dengan waktu yang ditentukan, ia khawatir bisa berimbas pada penumpukan sehingga mengganggu kenyamanan dan lingkungan. Kepala Bidang Kebersihan DLH Balikpapan, Yulianto, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kaltim lantaran dinilai sangat bermanfaat dalam memberi pencerahan soal pengelolaan sampah. Terlebih dengan menciptakan inovasi dan gagasan segar yang baru untuk penanggulangan sampah, sesuai peraturan. Ihwal pengelolaan sampah, Yulianto berujar, selama ini diakuinya ada tantangan yang belum dituntaskan di sektor perairan hingga pesisir, terutama sampah di pemukiman atas air warga. Ia menjelaskan sampah pesisir terbagi dua kategori, yaitu sampah dalam daerah dan dari luar daerah yang masuk. "Kalau sampah pesisir memang masih menjadi tantangan kami di Pemkot. Sampah itu ada dua kategorinya, kami sebut dari luar daerah dan dalam daerah," jelas Yulianto. Namun pihak DLH Balikpapan tak berhenti mencari solusi permasalahan sampah pesisir, mereka terus menjalankan langkah strategis untuk membendung banyaknya sampah yang masuk di pekarangan pemukiman warga di atas air. Salah satunya, dengan jaring yang ditebar pada sisi terluar pemukiman. "Saat ini kita fokus dulu di Balikpapan Barat, setelahnya kita lihat perkembangan," ujarnya. Usai Rakor pengelolaan sampah, Kepala DLH Kaltim juga mengimbau masyarakat agar meminimalisir penggunaan barang yang berbahan sekali pakai. Termasuk mengingatkan untuk menjalankan pola 3 R, yakni Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse, lanjutnya, penggunaan kembali sampah yang dapat digunakan dengan fungsi sama. Kemudian reduce, pengurangan segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, dan recycle pengolahan kembali sampah menjadi produk baru yang lebih bermanfaat. Bahkan bisa juga mendatangkan nilai finansial. (*/ADV/Kominfo Kaltim) Reporter: Muhammad Taufik
DLH Kaltim Gencarkan Inovasi Pengelolaan Sampah
Rabu 05-04-2023,16:10 WIB
Editor : Rudi Agung
Kategori :