Pupuk Kaltim Intensifkan Program Pedalgas di Kelurahan Loktuan

Selasa 21-03-2023,10:29 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Bontang, Nomorsatukaltim.com -  PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkolaborasi bersama Pemkot Bontang melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas Bontang Utara 2, meluncurkan program Pengendalian dan Pencegahan Stunting (Pedalgas) tingkat Kelurahan Loktuan. Kerja sama ini demi mengoptimalkan langkah penanggulangan dan penurunan angka stunting di Kota Bontang.  VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, mengungkapkan program Pedalgas sengaja dilaksanakan mulai tingkat Kelurahan untuk memaksimalkan langkah penanggulangan melalui berbagai langkah strategis, sehingga penurunan angka stunting Kota Bontang mampu tercapai sesuai sasaran serta target yang ditetapkan Pemerintah. Program ini digagas sebagai bentuk kepedulian Pupuk Kaltim terhadap kesehatan bayi dan ibu hamil khususnya di wilayah pesisir Bontang. Hal ini mengingat angka stunting yang terbilang masih tinggi, sehingga perlu kesinambungan upaya pencegahan sejak dini untuk meminimalisasi risiko. "Melalui dukungan Pupuk Kaltim pada program Pedalgas, diharap penurunan angka stunting di Kota Bontang mampu tercapai sesuai program Pemerintah, yakni sebesar 14 persen di tahun 2024," ujar Sugeng. Program Pedalgas juga wujud dukungan Pupuk Kaltim terhadap pencapaian 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya menghilangkan kelaparan dan segala bentuk mal nutrisi di tahun 2030, serta mencapai kesehatan pangan melalui penurunan angka stunting hingga 40 persen di tahun 2025. Terlebih penurunan angka stunting merupakan program prioritas nasional, yang penanganannya butuh aksi multidimensi dan multisektoral. Sehingga Pupuk Kaltim turut mengambil peran melalui kolaborasi multipihak, agar kedepan stunting di Kota Bontang mampu ditekan melalui serangkaian upaya. "Selain dukungan berupa edukasi bagi masyarakat, Pupuk Kaltim juga memfasilitasi pelaksanaan intervensi spesifik untuk ibu hamil dan anak usia bawah dua tahun (baduta) yang berisiko stunting. Hal ini sesuai dengan misi Pupuk Kaltim untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, terutama di bidang kesehatan," tambah Sugeng. Kepala Puskesmas Bontang Utara 2 Dwiyanti, mengatakan pelaksanaan program Pedalgas di Kelurahan Loktuan telah diawali rembug warga terkait stunting, dilanjutkan refreshing PMBA dan Antropometri bagi kader posyandu se-Kelurahan, serta skrining data sasaran prioritas (Sidapri) stunting. Selanjutnya program pembuatan handbook menu gizi seimbang, hingga aksi sumplementasi nutrisi dan pengembangan infrastruktur posyandu di Kelurahan Loktuan. "Seluruh program ini nantinya akan dievaluasi untuk mengetahui efektivitas program sesuai sasaran yang ditetapkan," kata Dwiyanti. Sasaran intervensi balita ada di dua lokus posyandu yakni Seroja dan Nusa Indah Loktuan, dengan kriteria inklusi balita usia 12 hingga 36 bulan. Intervensi balita dilihat berdasarkan status gizi pengukuran antropometri, sesuai berat dan panjang badan. Terdiri dari kategori dibawah minus 3 z-score dengan status gizi severely wasting (gizi buruk), serta antara minus 2 hingga minus 3 z-score atau wasted (gizi kurang). Program intervensi balita akan dilaksanakan selama enam bulan, didahului validasi sekaligus skrining berdasarkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan tata laksana gizi buruk yang sesuai standar. "Begitu pula terkait refreshing PMBA dan Antropometri, sebagai bentuk penyegaran kembali pengetahuan kader posyandu setelah melalui pembekalan serta pelatihan pada 2022 lalu, sehingga kedepan mampu mengukur balita dengan tepat di lapangan," terang Dwiyanti. Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Toetoek Pribadi Ekowati, menyampaikan apresiasi atas kesinambungan peran dan dukungan Pupuk Kaltim terhadap penanggulangan stunting yang merupakan salah satu program prioritas Pemerintah. Dikatakannya hal ini bagian dari upaya mewujudkan misi Bontang berdaya saing, melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Langkah tersebut dikuatkan surat keputusan Wali Kota Bontang, tentang percepatan penurunan stunting secara terintegrasi melalui komitmen bersama lintas sektor, untuk terlibat secara aktif mendukung Pemerintah dalam mencapai realisasi penurunan stunting hingga 14 persen di tahun 2024. "Dengan dukungan penuh dari Pupuk Kaltim pada program Pedalgas, seluruh kader posyandu di Kelurahan Loktuan diharap dapat memaksimalkan peran sebagai pilar utama dan garis pertahanan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Utamanya untuk pengukuran tinggi serta berat badan anak yang sesuai standar, sehingga jika didapat potensi stunting bisa dilakukan intervensi sejak dini," ungkap dr Toetoek. Dirinya pun berharap Pupuk Kaltim dapat terus mendukung Pemkot Bontang untuk optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat, dengan memperluas jangkauan program Pedalgas yang tak hanya terfokus pada locus pesisir seperti yang telah dicanangkan. Mengingat aksi perubahan yang terimplementasi pada program ini, merupakan salah satu prioritas nasional yang terus digencarkan Pemerintah hingga daerah. "Kami harap kesinambungan peran Pupuk Kaltim melakukan ekspansi program Pedalgas, sehingga potensi stunting di Kota Bontang dapat terus diintervensi secara konsisten dan berkelanjutan," pungkas Toetoek.(adv/fah)

Tags :
Kategori :

Terkait