Aksi HMI: Balikpapan Kebanjiran Wali Kota Diam

Rabu 15-03-2023,17:58 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com – Himpunan Mahasiswa Indonesia atau HMI Balikpapan menggelar aksi demonstrasi di depan ‘Gedung Putih’ Pemerintah Balikpapan. Mereka membentangkan spanduk putih, berwarna hitam. Isinya: Balikpapan kebanjiran Walikota hanya diam, apa kerja Pemkot hanya tiduran? Unjuk rasa para mahasiswa ini dilakukan pada Rabu, (15/3/2023). Belasan massa yang tergabung dalam aksi itu berpakaian atribut ciri khas organisasi berwarna hijau hitam. Silih bergantian mereka menyuarakan aspirasi melalui orasi yang disuarakan. Selain orasi silih berganti, demonstrasi itu juga menampilkan parodi massa dengan seorang pria yang mengenakan helm proyek putih bertuliskan kontraktor. Ia didampingi seorang pria lain, menggunakan kertas bertulikan Walikota yang selalu melontarkan kalimat: sabar. Penanggung Jawab aksi, sekaligus Ketua Umum HMI Cabang Balikpapan, Rafsyan Hassan menjelaskan hadirnya HMI dalam aksi demonstrasi ini bertujuan untuk menjadi alarm pengingat Pemerintah Balikpaoan bahwa masih ada persoalan banjir yang tidak terselesaikan. Bahkan banjir telah menjadi langganan Kota Minyak. “Kami hadir sebagai alarm pengingat bahwa banjir belum terselesaikan, seperti tadi malam banjir terjadi di banyak titik. Kasihan masyarakat terdampak seharusnya istrirahat malam, kemana pemerintah semalam?” jelasnya. Pria yang kerap disapa Rafsyan, juga memaparkan  proyek penanggulangan banjir ini masih terdapat masalah. “Proyek jalan di depan Pasar Segar sudah selesai, namun semlam banjir besar hadir di Pasgar, belum lagi yang saat ini banyaknya proyek DAS Ampal yang belum terselesaikan juga,” paparnya. Dalam aksi ini, HMI juga membawa beberapa tuntutan di antaranya, menuntut Walikota Balikpapan segera menyelesaikan persoalan banjir. Kedua, meminta Walikota Balikpapan segera melakukan listing data penduduk terdampak banjir. Ketiga, menindak para pengembang yang tidak sesuai dengan aturan. “Aturan itu ada di Perda No. 5 tahun 2013 terkait STU, terkait pembangunan Perda Nomor 3 tahun 2016 dan Perwali Nomor 3 tahun 2021. Itu juga sejalan dengan Perda 12 tahun 2012 yang sesuai RTRW,” ujarnya. Para demonstran berencana mengirimkan surat yang dilayangkan kepada Badan Pemeriksa Keuangan dan Komite Pemberantasan Korupsi terkait proyek dan program Walikota yang bermasalah. Banjir Merata Hujan deras yang mengguytur hampir seluruh wilayah Balikpapan pada Selasa malam (14/3/2023),  mengakibatkan banjir. Akibatnya sejumlah titik lokasi mengalami banjir seperti di daerah Gunung Kawi, Jalan Beler, jalan MT Haryono dan beberapa lokasi lainnya. Tim Respons Bencana Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Kaltim terjun ke lokasi banjir untuk membantu masyarakat, terutama para pengguna jalan. Dansat Brimob Polda Kaltim Kombespol Andi Rifai menyampaikan, personelnya diterjunkan membantu mengatur lalulintas dan masyarakat yang motornya mogok karena Balikpapan kebanjiran. “Beberapa titik jalan tergenang air sehingga menyulitkan masyarakat melintas,” ujar Dansat Brimob. Ia melanjutkan, personelnya diterjunkan agar masyarakat bisa terbantu sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan lancar. Ketua Parlemen Balikpapan, Abdulloh melakukan sidak ke DAS Ampal di lokasi proyek peninggian badan jalan MT Haryono depan Global Sport, pada Senin siang. Ia menegaskan sangat tidak puas terhadap perkembangan proyek penanganan DAS Ampal, depan Global Sport. Apalagi sampai saat ini perkembangan pekerjaan proyek baru mencapai 21 persen, masih minus 27 persen dari target yang dijanjikan kontraktor. Sampai saat ini Balikpapan tetap kebanjiran. Abdulloh juga menyoroti tidak adanya direktur PT Fahreza di Balikpapan yang saat sidak berada di luar kota. Ia berharap dalam waktu dekat jalan depan Global sudah bisa dilalui meski satu jalur. “Mudah-mudahan pak Arif khususnya pak Direktur mohon hadir di Balikpapan untuk jelaskan ke rakyat Balikpapan,” tegas Abdulloh. Pemerintah Balikpapan mengguyur Rp 136 miliar untuk penangan banjir. Proyek ini akan dilakukan sampai Desember 2023. (*) Reporter: Muhammad Taufik

Tags :
Kategori :

Terkait