Balikpapan, Nomorsatukaltim.com - ASN yang bertugas di Ibu Kota Nusantara akan tinggal di apartemen. Pemerintah berencana menyiapkan 47 menara apartemen untuk tempat tinggal aparatur sipil negara (ASN) dan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Polri. Pemerintah telah memutuskan Menara apartemen sebagai hunian bagi ASN dan TNI/Polri. 47 tower apartemen itu untuk menampung sekitar 16.900 ASN dan TNI/Polri dengan rincian ASN 11 ribu, TNI/Polri 5 ribu. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dilansir Antara mengatakan, apartemen tersebut rencananya dibangun pada Juni-Juli 2023 dan ditargetkan selesai pada Januari 2024. "Pembangunannya setahun sampai 2024, itu rumah dinas. Nanti setelah itu mungkin baru ada (rumah) tapak yang bisa dibeli, tapi ini untuk ASN dan TNI/Polri yang berdinas ke sana," tambah Basuki. Basuki menyebut pembangunan apartemen untuk ASN dan TNI/Polri tersebut sesuai dengan konsep "forest city". "Kalau dia (perumahan) tidak (berbentuk) 'tower', dia makin menyebar. Ini supaya tidak merusak terlalu banyak, memotong hutan," ungkap Basuki. Apartemen itu termasuk menjadi tempat tinggal keluarga ASN, katanya. "Kan ukuran (apartemen) besar-besar. Makanya harus disurvei dulu yang mana dan siapa yang mau di apartemen, siapa yang mau 'landed'. Arahan Presiden begitu," tambah Basuki. Artinya ASN dan TNI/Polri, kata dia, punya pilihan apakah ingin tinggal di apartemen atau di rumah tapak. ia mengatakan total nilai anggaran apartemen tersebut sebesar Rp9,4 triliun untuk sekitar 16 ribu orang ASN dan TNI/Polri. Pemerintah merencanakan pembangunan IKN dengan pendanaan yang mayoritas bersumber dari non-APBN. Total biaya pembangunan IKN menurut estimasi awal pemerintah sebesar Rp466 triliun yang 80 persen bersumber dari non-APBN dan 20 persen dari APBN. Pendanaan APBN akan digunakan, antara lain, untuk membangun infrastruktur dasar, gedung-gedung pemerintahan, istana kepresidenan, istana wakil presiden, dan lainnya. Sementara itu pendanaan non-APBN akan menggunakan skema yang diperbolehkan undang-undang dengan bidang investasi, antara lain, untuk membangun rumah sakit internasional, fasilitas pendidikan terpadu, kawasan perkantoran, jasa, gedung serba guna, fasilitas komersial niaga, dan fasilitas hunian. Bendungan Sepaku Mulai Diisi Selain persoalan ASN, pemerintah juga tengah mempercepat pemenuhan kebutuhan air bersih. Kementerian PUPR menargetkan Bendungan Sepaku Semoi bakal diisi air pada April hingga Mei 2023. Hal ini menyusul target pengerjaan pembangunan konstruksi atau tubuh bendungan selesai pada Maret 2023. Kepala Satuan Tugas Pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Zulaidi mengatakan, setelah bendungan terisi air, Presiden Joko Widodo bakal melakukan peresmian infrastruktur pendukung IKN Nusantara tersebut pada Juni 2023. "Saat ini pengerjaan yang masih tersisa terus dilakukan dan pembangunan bendungan secara keseluruhan mencapai 82 persen," ujar Zulaidi dilansir Antara. Sisa pengerjaan yang tengah dilakukan, yakni beberapa pintu Bendungan Sepaku Semoi yang harus dibongkar dan didesain ulang. Pengerjaan Bendungan Sepaku Semoi terkendala pengiriman bahan baku dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang tertunda lantaran kondisi cuaca yang buruk selama beberapa waktu terakhir. Kondisi cuaca yang buruk menjadi kendala pengiriman bahan baku atau material, kata dia, karena tidak ada pelayaran dari kota Palu ke Kalimantan Timur. Wilayah Kecamatan Sepaku yang masuk dalam proyek pembangunan untuk konstruksi bendungan meliputi Desa Tengin Baru dan Sukomulyo. Kemudian Wilayah Desa Argomulyo terkena proyek pembangunan untuk areal genangan bendungan. Luas Bendungan Sepaku Semoi mencapai 378 hektare, jelas Zulaidi, terbagi untuk konstruksi atau badan bendungan 10 hektare dan 280 hektare genangan, serta 88 hektare untuk fasilitas penunjang dan taman (landscape). Bendungan yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan anggaran sekitar Rp556 miliar itu diproyeksikan memiliki daya tampung sekitar 10 juta meter kubik dengan debit air Sungai Tengin Baru sekira 2.400 liter per detik. Pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi untuk mencukupi kebutuhan air bersih dan bermanfaat sebagai pengendali banjir, serta dijadikan daerah pariwisata waduk dan konversi Daerah Aliran Sungai Tengin Baru di Kecamatan Sepaku. (*) Sumber: Antara
ASN Bertugas di IKN Akan Tinggal di Apartemen
Kamis 02-02-2023,09:43 WIB
Editor : Yoyok Setiyono
Kategori :