Beras dan Cabai Sumbang Peningkatan Nilai Tukar Petani

Kamis 05-01-2023,13:36 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Nomorsatukaltim.com - Seluruh sektor pertanian mengalami kenaikan dan berpengaruh terhadap kesejahteraan petani Indonesia. Beras dan cabai rawit menjadi komoditas yang memberi sumbangsih besar terhadap peningkatan Nilai Tukar Petani atau NTP. Hal itu diutarakan Kepala Badan Pusat Statistik, Margo Yuwono, saat menyampaikan laporan BPS dalam siaran resmi berita statistik yang dihelat melalui video conference, dikutip dari situs Kementan RI, Kamis (5/1/2023). BPS melaporkan NTP di 22 provinsi mengalami kenaikan tinggi. Sedangkan peningkatan Nilai Tukar Usaha Petani atau NTUP terjadi di 25 provinsi. ”NTP di bulan Desember 2022 mencapai 109,00 atau mengalami kenaikan tinggi sebesar 1,11 persen jika dibanding bulan sebelumnya,” papar Margo. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik 1,83 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani 0,72 persen. Sementara indeks harga yang diterima petani naik 5,28 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani 0,67 persen. Secara umum, jelas Margo, seluruh sektor pertanian naik dan memberi pengaruh besar terhadap kesejahteraan petani Indonesia. Rinciannya, subsektor hortikultura naik paling tinggi dengan angka 4,58 persen, disusul tanaman pangan 1,27 peraen, peternakan 0,51 persen dan tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,10 persen. “Komoditas yang menyumbang peningkatan NTP adalah beras dan cabai rawit,” jelasnya. Ia menjelaskan sebanyak 22 provinsi mengalami kenaikan NTP dengan kenaikan tertingginya berada di provinsi Nusa Tenggara Barat, sebesar 2,26 persen. “Dengan grafik yang sama, kita bisa melihat bagaimana sebaran NTUP di 25 provinsi yang juga mengalami kenaikan. Kenaikan tertingginya berada di Provinsi Jawa Timur, sebesar 2,73 persen,” imbuhnya. Margo juga menyampaikan bahwa terjadi kenaikan harga gabah di tingkat petani, eceran, grosir, maupun penggilingan. Kenaikan ini telah berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani di sejumlah daerah. Ia memaparkan harga gabah di tingkat petani pada bulan Desember 2022 meningkat sebesar 4,20 persen dibanding bulan sebelumnya dan 17,83 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu. Sedangkan harga beras eceran pada bulan Desember meningkat 2,30 persen dan 6,23 persen. Selama Desember, harga gabah di tingkat petani mencapai Rp5.624,00 per kg dan di tingkat penggilingan sebesar Rp 5.748,00 per kg. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersyukur atas kondisi harga gabah di tingkat petani yang semakin baik sehingga memberi dampak terhadap naiknya kesejahteraan petani. Ia meminta perum Bulog agar dapat menyerap gabah petani secara maksimal pada saat panen raya nanti. Harapannya, pendapatan petani dapat dijaga bersama bahkan saat produksi melimpah di masa panen raya. "Saya bersyukur kesejahteraan petani bertumbuh terus positif, terutama harga gabah yang memberi dampak bagi kesejahteraan. Saya meminta momentum ini dijaga hingga panen raya tiba. Jangan rusak kebahagiaan petani dengan menerima harga yang tidak layak," pintanya. (rap)

Tags :
Kategori :

Terkait